TEMPO.CO, Denver - Aksi Madonna yang mengacungkan senjata api saat konser di Denver, Colorado dikecam para penggemarnya. Pasalnya, sebagian penduduk negara bagian Amerika Serikat ini masih trauma dan berkabung atas penembakan yang dilakukan James Holmes saat pemutaran perdana film "The Dark Kngiht Rises" Juli lalu. Dalam peristiwa itu 12 orang meninggal dan 71 luka-luka.
"Semua di sekeliling saya terkejut," ujar Aaron Fransua, 25 tahun, yang menghadiri konser tersebut Kamis, 19 Oktober 2012. "Di awal konser kami bergoyang, namun saat aksi itu terjadi, kami hanya berdiri terkejut," ujarnya.
Lagu yang dimaksud adalah "Gang Bang". Senjata laras panjang mainan itu digunakan untuk menembak penari latar yang berperan sebagai seorang penjahat bertopeng. Visualisasi muncratan darah ditampilkan di layar besar di balik pangging. Dalam lagu itu sebaris lirik berbunyi, "Shot my lover in the head."
Seorang penonton lain, Peter Burns mengatakan orang-orang tak senang dengan aksi tersebut. "Kami menatap satu sama lain," ujarnya. Ia mendengar beberapa penonton menggumamkan kata-kata seperti, "Colorado", "Aurora", dan "Penembakan". "Beberapa di antara kami bahkan ada yang langsung meninggalkan ruangan," ujarnya.
Meski hanya senjata mainan, aksi yang disematkan dalam tiap konser di rangkaian tur dunia Madonna ini sudah diprotes beberapa pihak. Di Skotlandia misalnya, Madonna dikecam oleh organisasi yang menamakan diri Mothers Against Gun. "Dia harusnya tahu apa yang lebih baik dilakukan," ujar salah seorang juru bicara organisasi tersebut.
Pihak Maddona tak menggubris protes tersebut. Seorang staff yang menolak menyebut namanya mengatakan Madonna lebih baik membatalkan konser ketimbang menyesor aksinya. "Dia sudah sering mengalami penolakan seperti ini," ujarnya kepada The Hufftington Post.
Menanggapi aksi di Denver, Coloradp, pihak Maddona masih juga bergeming. Publisis konser ini, Liz Rosenberg mengatakan tak dapat mencabut aksi tersebut dengan alasan hal itu adalah salah salah satu bagian penting dari konser. "Ia tak akan tunduk dan bersikap manis kepada orang-orang yang menentang aksinya," ujarnya.
Pihak Maddona juga menyatakan tak bermaksud menyinggung orang dengan menggunakan senjata. Ia menyatakan bahwa aksi panggung itu hanyalah simbol atas maraknya tindakan tak bertoleransi di seluruh dunia.
THE HUFFTINGTON POST | ANDI PERDANA
Berita terpopuler lainnya:
Justin-Jessica Rayakan Pernikahan Selama Sepekan
Trisum Bermusik dengan Tidak Egois
Pengalaman Mistis Fedi Nuril di Gunung Semeru
Fedi Nuril Akan Daki Gunung Rinjani
20 Hari Terjorok dalam Hidup Fedi Nuril
Jokowi Akan Menonton Konser Guns N Roses