Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perupa Distro

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ruang pamer Kedai Kebun Forum Yogyakarta itu disulap menjadi suasana ruang distribution outlet (distro). Ruang itu temaram dengan dinding penuh lukisan mural. Lampu hanya menerangi rak untuk menggantung T-shirt dalam berbagai warna dan corak gambar sablon di depannya. Lampu lain menerangi berbagai aksesori anak baru gede (ABG), dari boneka, tas, dompet, sepatu kanvas, hingga pin. Semua barang itu pun dijual dengan banderol harga laiknya sebuah toko. Inilah pameran bertajuk "One Month Shop" di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta, 7 April-28 April, yang menampilkan karya dua perupa: Iwan Effendi, 28 tahun, dan Wedhar Riyadi, 27 tahun. Iwan adalah jebolan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, sedangkan Wedhar baru saja menyelesaikan kuliahnya pada lembaga yang sama. Berbeda dengan karya seni rupa lainnya, keduanya menuangkan gagasan dan keterampilan artistik ke atas produk konsumsi sehari-hari. Orang mengenalnya sebagai karya seni pasar (commercial arts), karya seni sekaligus juga berfungsi benda konsumsi sehari-hari. Keduanya menggarap bentuk sosok yang dekat dengan dunia animasi. Iwan menciptakan tokoh imajinatif yang ia beri nama Eli, berupa sosok yang bertubuh mirip manusia dengan kepala penuh dengan bentuk cula. Sedangkan Wedhar tampil dengan sosok setengah manusia setengah anjing yang ia beri nama Vippty. Bak sosok dalam industri animasi, tokoh Eli ada dalam semua produk yang dihasilkan Iwan, dari T-shirt, boneka, tas, mug, hingga pin. Semuanya dengan bentuk dan warna yang digandrungi kalangan ABG. Iwan juga memajang karya lukis, tapi bukan karya lukis di atas kanvas, melainkan di atas kayu lapis berukuran kecil. Ia membuat makhluk imajinatif berwarna merah, berkepala besar dengan mulut menganga dan satu mata yang besar mencuat keluar. Di tangannya ada pecut bercabang tiga. Di atas makhluk merah ini bertengger makhluk hijau dengan kepala penuh cula. Keduanya berada di tengah lingkungan bangunan kecil dengan cerobong asap seperti pabrik. "Saya suka pencitraan surealistik," ujar Iwan, yang juga desainer buku anak-anak ini. Karya lukisnya yang lain berupa makhluk hijau hanya berupa kepala yang penuh cula. Matanya ditongkrongi kacamata dalam ukuran tak proporsional berbentuk bulat. Mulut Eli, "si kepala hijau ini", berukuran kecil, menyeringai sehingga memamerkan giginya. Makhluk ini diberi bingkai gambar teknis pesawat terbang lawas. Adapun Wedhar "menjual" sosok imajiner Vippty, makhluk kecil setengah manusia setengah anjing mengenakan topi kurcaci dengan telinga panjang. Wedhar menampilkan gambar Vippty membawa gergaji mesin di atas kanvas berupa lembaran plastik dengan teknik cetak digital. Pada gambar lain, Vippty memikul peluncur roket. "Ada unsur lucu dan ada unsur nakal," katanya. Wedhar juga membuat lukisan di atas kayu lapis berupa makhluk yang hanya berupa bola mata merah. Di atasnya ada makhluk hitam bercelana monyet berkepala kuning dengan dua mata putih melotot seperti sedang memegang kemudi sepeda (motor). Sama halnya dengan Iwan, Wedhar juga memindahkan sosok dalam karyanya ke sarung bantal, tas, dompet, sepatu, dan T-shirt. Iwan dan Wedhar adalah generasi seniman yang akrab dengan praktek seni jalanan (street arts), yang merebak di Yogyakarta selama 10 tahun belakangan ini. Secara visual, mereka banyak terpengaruh bentuk komik ataupun animasi. Iwan biasa bermain-main dengan tanah liat membuat bentuk-bentuk imajinatif yang lucu. Kemudian ia tuangkan ke dalam medium boneka, T-shirt, mug, dan tas. "Dengan medium berupa produk yang mudah diterima publik, karya saya yang lain akan lebih mudah mereka terima," katanya.Bagi Agung Kurniawan, Direktur Artistik Kedai Kebun Forum, kini ada perubahan sosok seniman menjadi pekerja seni yang menciptakan sepatu, kaus, pin, stiker, dan lukisan. "Seniman telah berubah wujud dari pencipta utama dengan mahakarya menjadi seorang pekerja seni yang normal tanpa pretensi membuat mahakarya," kata Agung. RAIHUL FADJRI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

28 menit lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Penonton Siksa Kubur Salip Badarawuhi di Desa Penari, Manoj Punjabi: Kompetisi Makin Sehat

Produser MD Entertainment Manoj Punjabi Badarawuhi di Desa Penari, mengucapkan selamat atas capaian Siksa Kubur.


Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

47 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

Ronny Pangemanan menilai kombinasi pemain muda lokal dan naturalisasi di bawah arahan Shin Tae-yong melahirkan Timnas Indonesia yang bagus.


Empat Tahun Pacaran, Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Tempat Impiannya

1 jam lalu

Rayn Wijaya melamar Ranty Maria. Foto: Instagram.
Empat Tahun Pacaran, Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Tempat Impiannya

Ranty Maria mendapat lamaran dari sang kekasih, Rayn Wijaya tepat di hari ulang tahunnya ke-25 di tempat yang sudah lama diimpikannya.


Pameran K-Pop D'Festa Siap Hadir Selama 45 Hari di Jakarta, Catat Tanggalnya

2 jam lalu

Konferensi Pers Pameran K-Pop D'Festa 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Pameran K-Pop D'Festa Siap Hadir Selama 45 Hari di Jakarta, Catat Tanggalnya

Para penggemar K-Pop akan segera dimanjakan dengan pameran K-Pop D'Festa, di Jakarta.


Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara

4 jam lalu

Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara

April yang lalu, suasana kediaman Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr. H. Ahmad Sabban El-Ramaniy Rajagukguk, M.A di Simalungun menjadi saksi pertemuan penting antara Nikson Nababan, Ketua DPC PDI Perjuangan Tapanuli Utara, dengan tokoh agama yang berpengaruh.


MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

4 jam lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.


FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

4 jam lalu

Ketua Bidang Penjurian FFI 2024-2026 Budi Irawanto. Foto: Instagram.
FFI Pertimbangkan Penambahan Kategori Baru di Festival Tahun Depan

FFI masih harus mendiskusikan hal tersebut sebagai kategori baru sehingga belum bisa ditambahkan pada FFI 2024.


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

4 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

4 jam lalu

Timnas Uzbekistan saat melawan Timnas Arab Saudi, di perempat final Piala Asia U-23 2024. Foto/Video/rcti
Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.


Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

4 jam lalu

Youtuber, Jang Hansol. Foto: Instagram.
Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.