TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Hutan Itu Indonesia bersama beberapa musisi Indonesia akan menyebarkan pesan-pesan positif terhadap upaya perlindungan hutan di Indonesia. hal itu akan dilakukan secara kreatif melalui ‘Konser Musik Foresta’ yang akan diadakan pada Sabtu 13 Mei 2017 di Balai Sarbini, Jakarta.
Acara ini juga untuk memperingati penandatanganan moratorium izin baru di hutan primer dan lahan gambut oleh Preseiden Joko Widodo pada 13 Mei 2015.
Penandatangan moratorium izin baru itulah yang membuat Gerakan Hutan Indonesia ingin mendeklarasikan Hari Hutan Indonesia Sabtu mendatang. “Kayaknya kita juga perlu merayakan the beauty of indonesia, kita pingin ada satu hari sebagai Hari Hutan Indonesia kerena hutan Indonesia itu kece banget jadi perlu kita rayakan,” ujar Riry Silalahi, Koordinator Musika Foresta sekaligus perwakilan dari Gerakan Hutan Itu Indonesia.
Riry menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk melihat hutan sebagai bagian dari identitas bangsa yang patut dijaga dan dilindungi. “Kami berusaha agar cara yang kami lakukan tetap bernuansa kreatif untuk mendorong pesan-pesan perlindungan terhadap hutan yang bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Konser Musika Foresta adalah salah satu bentuk perwujudan cita-cita tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya,Gerakan Hutan Itu Indonesia mengajak beberapa musisi seperti Glenn Fredly, Achi Hardjakusumah, Astrid dan Alam Urbach masuk ke hutan. Setiap musisi berkesempatan menjelajahi hutan yang berbeda, seperti Glenn di Taman Nasional Manusela di Ambon, Arci di Hutan Kemenyan, Tapanuli Utara, Astrid di Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat dan Alam di Hutan Adat Dayak Uban, Kalimantan Barat.
Mereka diajak tinggal di hutan selama beberapa hari untuk menikmati kekayaan hutan yang kemudian dikemas dalam sebuah lagu. “Share informasi soal hutan bukan dengan kata-kata yang ribet tapi dari musik,” kata Riry.
“Perjalanan ini merupakan anugerah bagi sya pribadi karena saya kembali diingatkan kepada tanah leluhur saya, Maluku. Hutan Manusela sangat kaya akan spesies burung yang indah dan membuat saya kembali jatuh cinta kepada hutan dan semakin mencintai Maluku. Saya merasa terhormat bisa berkontribusi untuk membangkitkan kembali rasa sayang masyarakat Indonesia terhadap hutan,” ujar Glenn Fredlu yang menciptakan lagu berjudul ‘Manusela’ usai pengalamannya masuk Taman Nasional Manusela.
Dalam Konser Musik Indonesia, Gerakan Hutan Itu Indonesia mengajak masyarakat ikut berkontribusi dengan pelestarian hutan. Hasil penjualan tiket konser akan digunakan untuk adopsi pohon di beberapa hutan di Jambi dan Sumatera Utara.
“Adopsi berarti merawat pohon yang ada di hutan dan memastikan bahwa keberadaan pohon tersebut tetap ada untuk jangka waktu panjang,” tutur Leony Aurora, Ketua Gerakan Hutan Itu Indonesia.
Ammy Hetaria