TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tayang perdana di Locarno International Film Festival pada 9 Agustus 2016, film Istirahatlah Kata Kata melanjutkan perjalanan ke Pacific Meredien International Film Festival di Vladivostok yang akan berlangsung pada 10-16 September 2016.
The Pacific Meredien International Film Festival tidak sementereng Locarno Film Festival atau festival besar dunia lain. Tapi, patut dicatat, banyak film Indonesia yang pernah berkompetisi dalam ajang festival ini, di antaranya Impian Kemarau karya Ravi Bharwani, Postcard from The Zoo (Edwin), Bermula dari A (B.W. Purbanegara), Halaman Belakang (Yusuf Raja Muda), dan Shelter (Ismail Basbeth). Bahkan sutradara Riri Riza pernah menjadi salah satu juri dalam ajang kompetisi itu.
Sutradara Yosep Anggi Noen mengatakan setiap festival film punya kekhasan dan pilihan artistik tersendiri. Festival di Vladivostok adalah latihan sebelum ditayangkan di negeri sendiri.
“Sebuah latihan, sambil kami mempersiapkan film ini bisa ditonton penonton Indonesia," ucap sutradara Yosep Anggi Noen dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 17 Agustus 2016.
Yosep berujar, yang terpenting untuk dilakukan dalam pembuatan film adalah kejujuran. Berkiblat pada Wiji Thukul yang mencatat zaman dengan sajak-sajaknya, Yosep berkeyakinan bahwa film mempunyai peran serupa. "Perjalanan Indonesia dengan segala baik-buruknya harus kita catat agar kita terus belajar,” tutur Yosep.
Produser film Istirahatlah Kata Kata, Yulia Evina Bhara, mengatakan film ini mendapat tanggapan yang positif di Locarno. Ia berujar, film sederhana tentang orang yang sangat biasa tapi berjasa luar biasa pada demokrasi dan kisah-kisahnya itu harus dibagikan kepada generasi baru Indonesia.
Yulia berharap film ini dapat menumbuhkan budaya diskusi serta bisa merefleksi kembali sejarah dan perjalanan Indonesia sebagai bangsa.
"Saya rasa film punya kesempatan yang lebih lunak pula untuk diplomasi kebudayaan Indonesia kepada bangsa lain di dunia dan tak terkecuali besok di Vladivostok,” ucap Yulia.
Film pendek Istirahatlah Kata Kata adalah sebuah film yang mengambil kisah hidup Wiji Thukul selama pelarian ke Pontianak pada 1996. Pembuat film merasa masa itulah masa titik balik dalam hidup Wiji Thukul untuk terus berkata-kata sampai ia hilang bersama 13 aktivis lain.
Istirahatlah Kata Kata adalah film hasil kolaborasi bersama Yayasan Muara, KawanKawan Film, LimaEnam Films, dan Partisipasi Indonesia. Novelis Okky Madasari dan aktivis sosial Tunggal Pawestri turut menjadi executive producer.
Film dengan arahan sutradara Yosep Anggi Noen ini diperankan Gunawan Maryanto, Marissa Anita, Melanie Subono, Eduwart Manalu, dan Arswendy Nasution.
MAYA AYU PUSPITASARI