TEMPO.CO, Bandung - Nu Art Cinema, tempat pemutaran film di Nu Art Sculpture Park, Bandung, Jawa Barat, memutar film-film karya sutradara Edwin, Sabtu dan Minggu, 23-24 Juli 2016. Kebanyakan adalah film berdurasi pendek yang sebagian dikumpulkan sebagai kompilasi, dua lainnya berupa film panjang. Penayangan filmnya sehari dua kali dengan judul berbeda.
Manajer Program Nu Art Cinema Keni Soeriaatmadja mengatakan pemutaran sinema Edwin menjadi pilihan acara bulanan pada Juli 2016. Sebab, semua filmnya berlatar belakang kondisi sosial-politik di Indonesia dan isu tentang identitas.
"Pemutaran karya Edwin juga untuk menunjukkan perkembangan kekaryaannya dalam film," kata Keni kepada Tempo, Sabtu, 23 Juli 2016.
Pemutaran film-film Edwin dimulai pukul 15.00 hingga 17.00, ditata secara kronologi, yakni dari awal masa karier Edwin sampai sekarang. Termasuk karyanya yang meraih penghargaan dalam berbagai festival film internasional, seperti film pendek A Very Slow Breakfast (2003), Kara Anak Sebatang Pohon (2005), Dajang Soembi: Perempoean Jang Dikawini Andjing (2005), dan A Very Boring Conversation (2006).
Berikutnya adalah film panjang berjudul Babi Buta yang Ingin Terbang (2008), Trip to the Wound (2008), dan ditutup dengan film Postcard from the Zoo (2012).
Nu Art Cinema adalah ruang seni milik pematung I Nyoman Nuarta. Fasilitas terbarunya ini merupakan sebuah ruang teater berkapasitas 98 kursi penonton untuk penayangan film, pertunjukan kecil, ruang diskusi, dan seminar.
Edwin sendiri adalah sutradara kelahiran Surabaya berusia 38 tahun. Dia pernah menjadi anggota dewan juri kompetisi film pendek dalam ajang Berlinale 2014. Sebelumnya, pada 2012, karya film pendeknya yang berjudul Postcard from the Zoo masuk kategori kompetisi Berlinale 2012.
ANWAR SISWADI