Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Papua, Solidaritas Seniman, dan Hitam Putih Kepal Tangan

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Seni grafis untuk Papua karya seniman Anti-Tank Project, Andrew Lumban Gaol. (facebook Andrew Lumban Gaol)
Seni grafis untuk Papua karya seniman Anti-Tank Project, Andrew Lumban Gaol. (facebook Andrew Lumban Gaol)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah seniman bersolidaritas dengan menciptakan karya seni pasca-pembubaran rencana aksi damai mahasiswa Papua dan aktivis pro-demokrasi mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Seniman Anti-Tank, Andrew Lumban Gaol menciptakan karya seni grafis menggunakan citraan burung bertubuh hitam dan putih. Burung itu memiliki sayap berwarna merah. Tangan warna putih hitam mengepal. Rantai tertambat pada paruh burung dan melingkari tangan mengepal.

Andrew menyebarkan karya seninya melalui jejaring media sosial, di antaranya facebook. Semula Andrewhendak menggambar di Asrama Papua, Kamasan I di Jalan Kusumanegara. Tapi, karena suasana belum memungkinkan, Andrew menunda rencana itu. Dia akan membicarakan rencana itu dengan mahasiswa Asrama Papua soal rencana bila situasinya sudah membaik.

Andrew menjelaskan karya itu diciptakan untuk Papua yang terus memperjuangkan suaranya agar dihormati kemerdekaannya sebagai manusia bebas. Andrew percaya kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. "Kekayaan alam Papua paling banyak dirusak," kata Andrew, Jumat, 22 Juli 2016.

Dia berharap Papua bebas dari kepentingan elit politik, tekanan militer, dan menentukan nasibnya sendiri. Kemerdekaan itu penting untuk orang yang meyakini kemanusiaan melebihi batas ras, negara, agama, dan perbedaan lainnya.

Tema tentang Papua juga diangkat oleh seniman Prihatmoko Moki dalam komik strip yang ia ciptakan. Komik strip itu menggunakan karakter orang bernama Panjul. Dia
berceloteh dengan gaya khas wong Yogya. "Panjul menyindir dan nyinyir pada rasisme yang menimpa mahasiswa Papua," kata Prihatmoko.

Komik itu menggambarkan orang yang sedang berkumpul di angkringan. Muncul narasi kalau jadi orang jangan galak-galak. Jangan dikit-dikit misuh. Orang Yogya itu seharusnya sopan, halus tutur katanya. Gak rasis. Gak ngatai-ngatain orang dengan umpatan.

Sebelumnya, pada Jumat, 15 Juli ratusan personil gabungan dari Polda DIY, Brimob, dan ormas menghadang mahasiswa Papua untuk menggelar aksi demonstrasi tentang pembebasan Papua Barat. Aksi mereka rencananya digelar dari Asrama Papua menuju titik nol kilometer Yogyakarta di ujung Jalan Malioboro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, demonstrasi itu urung digelar karena polisi dan organisasi kemasyarakatan datang mengepung mereka. Jalanan di sekitar asrama ditutup. Setidaknya ada puluhan truk polisi yang diparkir di sekitar asrama. Ada pula mobil penyemprot demonstran.

Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja ikut membubarkan rencana aksi damai itu. Mereka membawa senjata semacam bambu dan pentungan.

Mereka juga meneriaki sejumlah warga Papua yang keluar dari asrama dengan kata-kata kotor dan nama-nama hewan. Ada pula yang melemparkan batu ke halaman Asrama Papua.

Para anggota ormas memasang spanduk bertulisan “Warga Jogja Tolak OPM”, “NKRI Harga Mati”, dan “Separatis Keluar dari Jogja”, di depan gerbang asrama dan di pinggir jalan depan asrama.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai menyatakan ada tujuh dugaan pelanggaran HAM atas insiden di Asrama Papua. Di antaranya dugaan pelanggaran kebebasan berekspresi yang diatur dalam UU No 12 tahun 2005 tentang ratifikasi kovenan politik. Polisi diduga membatasi kedaulatan orang untuk berpikir dan menyatakan pendapatnya.

Komnas HAM juga menemukan fakta terjadi penganiayaan dan penyiksaan terhadap mahasiswa Papua. Polisi terindikasi melakukan penyiksaan. Tujuh mahasiswa Papua yang ditangkap polisi dan satu orang ditetapkan sebagai tersangka.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

13 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

14 jam lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

1 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

3 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

6 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.