Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Goresan Kuas Sang Wakil Gubernur

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Goresan kuas Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di atas kanvas berukuran 5 x 1,5 meter persegi di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin malam lalu menandai pembukaan Biennale Jakarta 2006. Acara seni rupa dua tahunan itu berlangsung di sejumlah tempat di Jakarta pada 23 Mei-25 Juni.Goresan kuas Fauzi itu diteruskan oleh Nyoman Erawan, Arahmaiani, dan Nuzuris Koto menjadi sebuah lukisan yang diberi nama Beyond. Memang acara pembukaan malam itu cukup gayeng: ada musik Dwiki Darmawan dan kawan-kawan serta Otto Sidharta dan pementasan tari Chendra Panatan.Biennale kali ini menampilkan ragam karya seni. Selain lukisan dan patung, ada karya new media art, seperti video art, obyek, fotografi, instalasi, dan grafis. Tak seperti Biennale Jakarta sebelumnya, yang hanya memajang karya seni mutakhir, kali ini memamerkan karya seni historis.Biennale ini mengambil tema "Beyond-The Limits and It's Challenges". "Hal itu bermakna sebuah pembacaan terhadap fenomena budaya dan perkembangan seni rupa yang tak hanya dapat dilakukan dengan teori-teori terbatas," kata Chandra Johan, Ketua Panitia Biennale Jakarta 2006.Pameran ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Tonggak (Milestone), Lintas (Beyond), dan Pendukung (The Others). Tonggak akan memamerkan karya 180 perupa nasional yang menjadi peletak dasar pilar perkembangan seni rupa Indonesia.Pameran Tonggak akan mengambil lokasi di Museum Keramik dan Galeri Nasional, yang akan menampilkan karya, dari era Mooi Indie, Persatuan Ahli Gambar Indonesia, penjajahan Belanda dan Jepang, masa Lekra, Manikebu, hingga sekarang.Adapun pameran Lintas, yang mengambil lokasi di Taman Ismail Marzuki, memamerkan seni media baru hasil karya 23 perupa muda di bawah usia 30 tahun. "Masalah identitas akan banyak muncul pada karya yang mereka usung," ujar kurator Rizky A. Zaelani.Adapun acara Pendukung, yang memamerkan karya seniman luar negeri yang berdomisili di Indonesia, diadakan di Galeri Lontar dan Galeri Cemara 6. Mereka antara lain Ann Wizer (Amerika Serikat/Jakarta), Filipo Sciascia (Italia/Bali), Peter Dittmar (Jerman/Bali), Nadiah Bamadhaj (Malaysia/Yogyakarta), serta Ranger Mills dan Juliana Yasin (Singapura).Selain pameran seni, kegiatan berbiaya Rp 1,4 miliar itu menggelar diskusi, sarasehan, seminar, workshop, dan pemutaran film. "Ini acara terbesar dewan di tahun ini, setelah International Woman Playwright November mendatang," kata Ketua Dewan Kesenian Jakarta Ratna Sarumpaet.Gawe Dewan Kesenian Jakarta ini juga merupakan acara seni rupa paling tua dibanding biennale lainnya di Indonesia. Ini adalah biennale ke-12. Embrion biennale ini dimulai pada 1972 (tiga tahun setelah berdirinya Taman Ismail Marzuki) dengan nama awal Pameran Seni Lukis Indonesia.Dua tahun berikutnya diselenggarakan pameran yang biasa disebut Biennale Jakarta pertama. Selanjutnya pameran itu sempat berganti-ganti nama. Pada 1994, Biennale Jakarta mengalami perubahan besar dalam formatnya.Pameran yang tadinya hanya berada pada wilayah seni lukis berkembang ke seni rupa, lalu seni kontemporer, seni instalasi, video art, dan performance mulai menjamah pameran ini.Namun, dua tahun berikutnya, biennale ini berubah kembali menjadi pameran lukisan. Sejak 1998, acara itu mengalami kevakuman. Baru kini biennale berlanjut lagi. INDRA DARMAWAN
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

34 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

40 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.