Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Peran Aan Mansyur di Film AADC2  

image-gnews
Para pemeran film Ada Apa Dengan Cinta? 2 mempromosikan film terbaru mereka di booth Mitsubishi, dalam ajang Indonesia International Motor Show, 9 April 2016. TEMPO/Diko Oktara
Para pemeran film Ada Apa Dengan Cinta? 2 mempromosikan film terbaru mereka di booth Mitsubishi, dalam ajang Indonesia International Motor Show, 9 April 2016. TEMPO/Diko Oktara
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Di atas kereta yang sedang melaju, Rangga merangkai kata-kata menjadi sebait puisi. Jari-jarinya, yang mengukir kata-kata, kadang terhenti. Ia diam. Pandangannya menatap jauh menembus kaca jendela kereta. “…Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.” Ini merupakan sepenggal puisi Rangga yang ditulis M. Aan Mansyur berjudul Batas.

“Saya punya dua peran, orang yang menulis puisi atas nama Rangga dan penyair yang dibaca karya-karyanya oleh Rangga,” ujar Aan, Ahad pagi lalu, di Katakerja—perpustakaan komunitas sekaligus ruang publik kreatif di kawasan Wesabbe, Makassar.

Meski menulis puisi atas nama Rangga, penulis Melihat Api Bekerja ini tetap mempertahankan gaya bertuturnya yang selalu bercerita. Puisi-puisi yang dituliskan untuk Rangga tetap ada jejak Chairil Anwar, lalu dipengaruhi bacaan Rangga sehingga ada aroma Pablo Neruda dan Sapardi Djoko Damono. Tapi puisi-puisi Ada Apa dengan Cinta 2 tetap Aan banget karena salah satu karya yang dibaca Rangga adalah puisi-puisi M. Aan Mansyur.

Obrolan pagi itu dimulai dengan kerja bakti bersama warga kompleks Wesabbe. Aan, yang baru saja memangkas rumput di halaman Katakerja, duduk mengeringkan keringat. Ia mengajak saya membayangkan Rangga yang sangat Aku, puisi Chairil Anwar yang menjadi ‘identitas’ AADC 1.

Lalu, seperti apa Aan memberikan ‘identitas’ puisi yang tidak Aku lagi? “Saya hanya membayangkan, setelah 14 tahun Rangga membaca buku-buku puisi lain, yang kemudian mempengaruhi gaya bertuturnya,” ungkap Aan. Adalah Fablo Neruda, Sapardi Djoko Damono dan M Aan Mansyur, serta puisi dari penyair-penyair di Amerika Serikat yang menjadi bacaan Rangga, yang kemudian mempengaruhi gaya bertuturnya.

Sebelum menuliskan puisi-puisi untuk AADC2, Aan mengaku harus melakukan riset yang mendalam, selain menonton AADC1 dan membaca skrip AADC2. Ia melakukan riset dengan membaca blog dan mengikuti Instagram tentang New York selama 6 bulan. Buku Tidak Ada New York Hari ini adalah puisi dan gambar yang berbicara. Sebab, selain 31 puisi Aan, ada foto-foto Moriza. “Buku ini dibayangkan adalah puisi-puisi dan foto-foto karya Rangga,” ujar Aan.

Tidak Ada New York Hari Ini mengawali kumpulan puisi tentang AADC2, lalu ditutup puisi berjudul Cinta. Film AADC2 sepertinya memberikan porsi puisi yang lebih besar. “Jika dulu Cinta dan Rangga dipertemukan puisi, sekarang membayangkan Rangga menulis puisi-puisi untuk menemani kesepian dan kesedihannya,” kata penyair dan penulis yang sehari-hari menjadi pustakawan Katakerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Membaca puisi-puisi Rangga yang ditulis Aan rasanya tak hanya kesepian, tapi juga ada rindu dan dendam. Dendam pada negaranya yang membuat Rangga harus pindah ke New York, meninggalkan cintanya. Ia juga menuliskan bagaimana ia merasa asing di tengah-tengah keramaian New York. “Seperti berusaha menolak sesuatu yang kau suka,” kata Aan.

Tingkat kesulitan menulis puisi-puisi AADC2, kata Aan, karena dia harus masuk ke karakter Rangga. Meski demikian, Aan mengaku tidak begitu terbebani. “Saya menulis seperti saya.” Bagi Aan, perasaan kesepian, jauh dari orang tua, dan suka jalan sendiri tak hanya menjadi kehidupan Rangga, tapi juga menjadi bagian dari kehidupannya.

Puisi-puisi AADC2 mulai digarap pada April 2015. Setelah peluncuran buku puisi Melihat Api Bekerja—kolaborasi puisi dan ilustrasi M. Aan Mansyur dan Muhammad Taufiq alias Emte. Mira Lesmana datang saat pameran di Edwin’s Gallery di Kemang, Jakarta, pertengahan April tahun lalu. Di tempat itulah Aan dan Mira membicarakan puisi-puisi AADC2. “Saya mungkin diajak karena Mira menyukai puisi-puisi saya,” tutur Aan.

Dari 31 puisi yang terhimpun dalam buku Tak Ada New York Hari Ini, setidaknya ada empat puisi yang akan muncul dalam film AADC2. Salah satunya berjudul Batas. Berikut ini potongan puisinya.

“Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu,
jurang antara kebodohan dan keinginanku
memilikimu sekali lagi.”

IRMAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

16 jam lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

1 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

2 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

8 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

10 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

11 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

14 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

15 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

17 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.