TEMPO.CO , Jakarta: Dalam film berjudul 3 besutan sutradara Anggi Umbara dan produser Arie Untung yang akan tayang serentak pada 1 Oktober mengulas tentang Islam. Film bergenre laga berbalut cerita distopia futuristik ini, mengambarkan imajinasi suasana Jakarta pada 2036.
Menurut Abimana Aryasatya, yang di film ini berperan sebagai Herlam menuturkan bahwa filmnya tentang Jakarta dalam keadaan bobrok di segala lini dan diwarnai dengan terorisme yang merajalela. Selain itu, agama, dalam konteks film ini Islam semakin ditinggalkan karena dianggap tidak penting dan kerap dijadikan alasan dalam setiap tindak kekerasan.
Ditemui di pemutaran perdana film ini di Epicentrum XXI, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 29 September 2015, ia berperan sebagai Herlam atau Lam, seorang wartawan idealis, Abimana mengatakan.
"Film ini bercerita Jakarta pada 2036 dan menceritakan tentang Islam yang identik dengan radikal dan bla, bla. Itu kalau dilihat secara sepotong-potong adegan. Tetapi bila dilihat dari awal secara runut film ini justru memberikan gambaran tentang Islam yang menghormati perbedaan dan bisa hidup bersama.
Menurut pria berkulit putih ini, "Buat saya Islam di Indonesia adalah Islam Nusantara. Dan saya pribadi adalah Islam Nusantara. Kita sudah memiliki dua aliran berbeda NU dan Muhammadiyah, toh selalu akur tak pernah bermasalah. Indahnya Islam Nusantara," kata Abimana.
Dia justru melihat masuknya Islam dari luar ke Indonesia menggoyahkan semangat Islam Nusantara yang selama ini tumbuh subur dan saling berdampingan.
"Islam Nusantara itu indah ada banyak keragaman, tetapi saling menghormati, mengahargai sikap toleransi satu sama lain dan hidup damai. Saya menerapkan Islam begini," kata Abimana.
HADRIANI P.