TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi pop, Rio Febrian, 34 tahun, akhirnya kembali merasakan naik kereta rel listrik. Namun suami Sabria Kono ini baru pertama kalinya naik KRL yang nyaman seperti sekarang.
"Terakhir aku naik kereta listrik dari Cikini ke Bogor pas SD (awal 1990). Dulu kondisinya parah banget. Pintunya enggak bisa ditutup, kotor, dan sampah di mana-mana," kata Rio saat diwawancara di Stasiun Tanjung Barat, Senin, 15 Juni 2015.
Selain ingin merasakan layanan kereta yang lebih baik, Rio ngamen di dalam kereta. Dia menyanyikan tiga lagu yang terdapat dalam album terbarunya, Love Is (2015). Tiga lagu yang dinyanyikan itu adalah Memang Harus Pisah, Matahari, dan Berdua.
Menurut Rio, bernyanyi di hadapan penumpang KRL adalah suatu tantangan tersendiri baginya. Pertama, dia tidak boleh membawa sistem suara listrik ke atas kereta. Otomatis, dia harus berteriak lebih kencang, agar suaranya terdengar. "Soalnya harus saingan sama suara mesin kereta dan noisy (suara bising) lain," ujar Penyanyi Pria Terbaik Anugerah Musik Indonesia ini.
Di sela-sela bernyanyi, Rio sempat menyapa penggemarnya dan berfoto selfie. Dia juga membagikan bunga mawar kepada beberapa penumpang di sepanjang jalan dari Stasiun Tanjung Barat sampai Stasiun Bogor.
Setelah turun di Stasiun Bogor, Rio melakukan beberapa pengambilan gambar untuk video sosialisasi pembelian kartu pembayaran multitrip (kartu pembayaran untuk perjalanan lebih dari satu kali). Menurut dia, pelayanan kereta saat ini jauh lebih baik. Dia pun mengaku tidak ragu naik kereta untuk perjalanan di dalam kota.
"Sudah bersih. Ada tempat sampah di mana-mana dan ada petugasnya juga yang berjaga. Sangat nyaman," tutur Rio ketika ditanya bagaimana pengalamannya naik kereta. "Yang perlu dibenahi cuma mental (penumpang). Misalnya, bagaimana agar mau mengantre secara teratur ketika naik atau turun."
CHETA NILAWATY