Panggung itu didesain agar tampak menyatu dengan penonton yang merumput. Mereka yang datang dari berbagai kalangan umur mulai dari anak-anak sampai dewasa tampak duduk berkelompok. Ada yang datang bersama keluarga. Beberapa penonton ada yang memilih berdiri.
Bryan mengatakan perpaduan musik dan puisi mempunyai nilai jual yang tinggi. Ya, ratusan orang tampak memilih menghabiskan malam Minggunya dengan menyimak pembacaan dan menyanyikan puisi. Rannvelg Formo, salah seorang penonton yang juga teman Bryan, mengatakan sangat menikmati suasana. “Ini tempat terindah yang pernah saya kunjungi, dan perpaduan musik dan puisi baru kali ini saya dengarkan,” kata wisatawan wanita berambut pirang panjang ini, dengan bahasa Inggris beraksen Amerika.
“Ini acara yang keren,” kata Nur Aulia Syam, mahasiswa kedokteran Universitas Hasanuddin. Akbar Zakaria yang sempat tampil membacakan dua puisi Aan mengatakan acara seperti ini perlu lebih sering diadakan.
Aan menjadi penampil terakhir di atas panggung. Ia menutup malam itu dengan puisinya yang berjudul Menikmati Akhir Pekan. “Aku senang berada di antara kalian, terima kasih sudah menghabiskan akhir pekan di tempat ini,” kata dia, yang diikuti dengan tepuk tangan yang bersahut-sahutan, mengiringi langkahnya menuruni panggung.
MUHCLIS ABDUH | IRMAWATI