TEMPO.CO, Jakarta - Shirley Temple adalah salah satu aktris terbaik Hollywood yang sudah memulai kariernya sejak berusia 3 tahun. Di usia yang masih muda, bakat Shirley begitu cemerlang saat dia tampil dalam sejumlah film klasik tahun 1930-an.
Selain Bright Eyes yang melambungkan namanya, Shirley juga pernah mendapatkan pujian dari film lain yang ia mainkan ketika masih kanak-kanak hingga remaja. Film-film ini juga membuka kesempatan Shirey menjadi bintang besar. Berikut lima film terbaik dar Shirley Temple:
1. Birght Eyes
Film inilah yang membuat nama Shirley dikenal banyak orang. Film yang menceritakan tentang kehidupan anak yatim piatu ini seperti khusus dibuat untuk Shirley. Dalam film Birght Eyes, lagu Good Ship Lollipop yang dibawakan Shirley ikut sukses. Lewat film ini, Shirley mendapat penghargaan Juvenile Oscar termuda sepanjang masa saat ia baru berusia 6 tahun.
2. Curly Top
Setelah Bright Eyes sukses, hanya jeda setahun untuk Shirley kembali bermain ke dunia perfilman. Shirley mampu membawakan karakter Elizabeth yang ceria dan selalu optimis di tengah masyarakat yang sedang dalam keadaan tertekan. Film ini juga sempat masuk dalam deret film box office dengan penilaian yang baik.
3. Poor Little Rich Girl
Kali ini, Shirley menguji bakatnya dengan terlibat dalam film musikal. Shirley memerankan seorang anak yang kaya raya. Namun, tiba-tiba dirinya harus hidup di jalan. Sebuah penilai fillm Frank S. Nugent menulis untuk New York Times bahwa film ini merupakan titik penting untuk Shirley dalam memamerkan bakatnya.
4. Wee Willie Winkie
Menurut kabar, ini adalah film kesukaan Shirley. Kali ini Shirley harus membawakan kisah tentang perjalanan seorang gadis muda yang ingin mengunjungi kakeknya. Film ini diambil dari salah satu cerita karya Rudyard Kipling. Seorang kritikus film Leonard Martin mengatakan film ini merupakan tiket terbaik Shirley untuk menjadi bintang besar.
5. The Little Princes
Film yang diadaptasi dari novel Frances Hodgson Burnett ini dibuat pada tahun 1939. Shirley didaulat memerankan Sara Crewe, seorang gadis yang tinggal di sebuah asrama. Kali ini Shirley harus membawakan kisah dramatis yang menyentuh hati. Film musikal ini membuat bakat Shirley semakin diakui. Bahkan, Janet Maslin, seorang kritikus film, menulis di New York Time bahwa kisah ini adalah film terbaik yang dibawakan Shirley.
RINDU P HESTYA | LA TIMES
Berita Lain:
Kata Raffi Ahmad Soal Aliran Dana Adik Ratu Atut
Ini Pujaan Hati Donghae Suju
Mimpi Pernikahan Serba Hitam Cinta Penelope
Cerai, Nia Akan Anggap Farhat Sebagai Saudara
Serial Televisi Animasi 3D Pertama di Indonesia
