TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang berhak untuk sukses tanpa melihat latar belakang pekerjaannya. Begitu pun dengan Duo Sabun Colek. Dua personel dangdut, Dina dan Kiki, ini awalnya berprofesi sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Hong Kong.
Saat ditemui Tempo di studio 1 salah satu televisi swasta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Senin, 27 Januari 2014, Dina dan Kiki membeberkan kisah mereka saat menjadi TKW.
"Saya beruntung punya majikan yang baik. Sebagai pembantu rumah tangga, saya tentunya mengerjakan semua pekerjaan rumah," Dina mengungkapkan. Begitu pula dengan teman duetnya, Kiki, yang masih satu majikan dengan Dina. Kiki bertugas menjaga anak sang majikan.
Keduanya tidak pernah bermimpi untuk menjadi selebriti. Namun takdir mempertemukan mereka dengan Sujana, sang produser.
"Awalnya di Victoria Park, Hong Kong, ketemu sama Om Jana (Sujana, pimpinan manajemen artis Positif Art) dan band Wali. Waktu itu kami lagi nonton konser Wali. Om Jana mendekati kami dan menawari rekaman," kata Dina.
Mulanya Dina merasa ragu akan potensinya. Dina tidak punya bakat di dunia tarik suara. Namun ia juga tidak ingin melewatkan kesempatan yang diberikan Sujana.
Berkat kerja keras dan bantuan Sujana, Duo Sabun Colek akhirnya bisa membuktikan diri sebagai artis dangdut pendatang baru yang dapat diperhitungkan. Terbukti, dari goyangan sabun coleknya, dua mantan TKW ini berhasil menyabet penghargaan Dahsyat Awards 2014 untuk kategori goyangan terdahsyat.
RINA ATMASARI | HADRIANI P
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen|
Berita Terpopuler
Selena Gomez Komentari Kasus Justin Bieber
Rhoma Irama Terima Royalti Rp 50 Juta
Lola Amaria Filmkan Kisah Tukang Pijat Koruptor
34 Pasangan Menikah di Ajang Grammy Awards
Trailer Drakula Cinta Telah Ditonton 1 Juta Orang