Tenggelamnya kapal Van Der Wijck (Baca: Pelupa, Randi Nidji Sukses Akting di Film), merupakan kisah yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya H. Abdul Karim Amarullah, atau HAMKA, salah satu sastrawan besar Indonesia. Sunil Soraya selaku produser cukup sukses mentransformasikan kisah dalam teks ke media audio visual. Secara teknis gambar-gambar yang ditampilkan dalam setiap adegan sangat memanjakan penonton termasuk dengan wardrobe para pemain yang mewakili zamannya.
Jalinan cerita yang dibuat panjang tidak terlalu bertele-tele. Hampir secara keseluruhan adegan punya alasan tersendiri mengapa harus ditampilkan. Meski ada bagian saat Aziz (Reza Rahadian) tiba-tiba jatuh sakit tidak terlalu terang sakit apa yang ia derita karena ia sakit cukup lama. Atau panggilan antara Hayati pada Aziz yang biasanya memanggil Aziz dengan panggilan 'Uda' lantas sepat berubah jadi kakanda dan selanjutnya panggilan tersebut tidak ada lagi.
Satu hal lagi yang cukup disayangkan adalah adegan di kapal Van Der Wijck itu sendiri. Proses editing adegan kapal di dermaga dan di atas laut tenang masih kurang halus. Adegan orang berpisah serempak melambaikan sapu tangan putih rasanya berlebihan, belum lagi orang-orang yang terlihat di salin-tempel. Padahal bisa jadi adegan di kapal ini lah yang juga paling ditunggu-tunggu. Biaya pembuatan kapal yang 1:1 (menyerupai aslinya) tentu menimbulkan rasa penasaran.
Akting Herjunot Ali sebagai Zainuddin begitu konsisten dengan logat Bugisnya, ia nyaris tidak melepas logat tersebut dari awal hingga akhir film. Lain halnya dengan Reza Radian, sebagai orang Minang logatnya kerap jarang muncul, bisa jadi ini karena Aziz adalah orang Minang yang besar di lingkungan budaya Eropa dengan segala kemodernannya. Tapi Reza sukses memerankan sosok pria perlente yang mudah naik darah, senang berjudi, dan gila wanita. Akting Pevita Pearce pun tidak mengecewakan. Pevita terlihat cukup berhati-hati dalam bertutur kata dan menunjukkan fase kerikuhannya saat pertama kali mengubah penampilan hingga akhirnya terbiasa dengan penampilan modernnya.