TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman dari sembilan negara dipastikan mengikuti perhelatan "Jogja International Street Performance (JISP)" pada 28-29 September mendatang. Mereka berasal dari Singapura, Kanada, Amerika, India, Sri Lanka, Jepang, Meksiko, Cina, dan Indonesia.
Direktur kegiatan, Bambang Paningron, Senin, 17 September 2012, mengatakan, silaturahmi budaya antar-bangsa itu akan diawali dengan pertunjukan (on stage) di gedung Societed Taman Budaya Yogyakarta pada 28 September 2012.
Sedangkan pertunjukan on street akan dilaksanakan pada hari kedua, 29 September, di ruas Jalan Kaliurang, yang berdampingan dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sepanjang 150 meter. “Event kali ini juga untuk merehabilitasi kondisi komunikasi kebudayaan internasional yang sempat terganggu karena bencana alam di DIY, 2010-2011 lalu,” kata Bambang.
Dengan melibatkan lebih banyak negara, event ini dijadikan ajang promosi ulang bahwa Yogya masih menjadi sebuah basis komunikasi kebudayaan tingkat internasional.
JISP juga menjadi ajang pemersatu kebudayaan, yakni membangun komunikasi dengan mengesampingkan suku, ras, agama, dan antargolongan, baik antardaerah maupun antarnegara, yang diekspresikan melalui kegiatan berkesenian bersama.
Kegiatan tahunan itu pertama kali digelar pada 2-5 Oktober 2010 di titik nol Yogyakarta dan sepanjang Jalan Panembahan Senopati. Kala itu, Arts for Peace dijadikan tema untuk menyikapi situasi politik yang sedang memanas akibat klaim kekayaan budaya.
Sedangkan JISP 2011 dilaksanakan pada 26-28 September di Concert Hall Taman Budaya dan sepanjang Jalan Persatuan, Bulaksumur, UGM. Total, kegiatan itu diikuti oleh sekitar 130 seniman, 60 seniman di antaranya dari mancanegara dengan tema “Offering Jogja to the World”.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Pilkada DKI: Agama Yes, Prabowo No
50 Foto Topless Kate Middleton Ada di Majalah Chi
Selingkuhan Rooney dan Balotelli Hamil
Survei: Foke Versus Jokowi, Kalah Tipis
Di Hotel Ini, Pengguna Toilet Diintip Pejalan Kaki
Polisi Anggap 20 Penyidik di KPK Ilegal