TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyiar kocak Arie Dagienkz kini punya pekerjaan baru. Dia jadi dalang sandiwara radio dengan judul Asal Usul Pandawa-Kurawa. Pria berusia 35 tahun ini adalah otak di balik sandiwara wayang gaul yang kini disiarkan di Motion Radio tiap Selasa, Rabu, Jumat, dan akhir pekan.
"Selain baca buku dan searching di Internet, saya juga belajar dengan dalang asli: Nanang HP," ujar Arie yang dihubungi pada Senin, 12 Desember 2011.
Sandiwara wayang adalah proyek idealisme Arie. Pria berambut gimbal ini awalnya tak berpikir harus dapat iklan atau bisa digemari banyak orang. Tapi karena ia membuatnya tanpa beban dan sangat menikmati, justru hasilnya di luar perkiraan. Banyak pendengar yang merespons, tak sedikit pula produsen yang berniat ingin beriklan.
"Saya sih penginnya iklan di sandiwara radio itu built-in dalam sandiwara," ujar pria bernama asli Arie Apriludy ini. Jadi nanti produk-produk yang diiklankan hadir dalam percakapan tokoh-tokoh sandiwara. Salah satu contoh adalah percakapan di episode tujuh yang disiarkan pukul 20.20 WIB, kemarin. "Banyak nyamuk nih Pandu, tenang kan ada Au***, eh iklan bayar dulu, deh," kata Destarata kepada Pandu Dewanata.
Memang hingga saat ini Iklan belum banyak di sandiwara wayang. Tapi sudah banyak produsen yang colak-colek mau ikut gabung karena konsep sandiwara yang menggelitik. Iklan bukan tujuan utama. Sebab kalau mengejar keuntungan Arie takut melupakan sasaran proyek idealismenya ini, yaitu mempopulerkan sandiwara radio dan wayang itu sendiri.
Jadi kini sebagai pejuang tunggal penulis naskah sandiwara, Arie rajin riset aneka buku tentang wayang. "Ternyata Mahabharata saja banyak versinya," kata dia. Daripada bingung memilih versi yang mana, ia memilih versi campur-campur yang paling familier diketahui banyak orang. "Ini meja kerja saya udah geletakan aneka buku wayang mulai dari R.A. Kosasih hingga Nyoman S. Pendit," kata dia.
DIANING SARI