Menurut Teguh, Franky tak hanya bernyanyi di panggung, tapi juga berkeliling Indonesia dan bertemu rakyat kebanyakan. Dari merekalah Franky mendengar tentang betapa rapuhnya negeri ini dan bagaimana rakyat tak percaya lagi kepada para pemimpin mereka. "Dia jadi sedih dan khawatir akan terjadinya perpecahan pada bangsa ini," kata Teguh.
Franky dan Teguh sama-sama suka berkumpul bersama sejumlah seniman lain di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta. "Tempat itu seperti rumah baginya. Bahkan, meski masih lelah setelah musim pemilihan umum pada awal 2010, dia masih bersedia untuk pentas di sana," katanya.
Teguh pertama kali bertemu Franky ketika seniman asal Surabaya itu pentas di Universitas Trisakti Jakarta. Pada 1977 itu film Ali Topan Anak Jalanan sedang meledak di pasaran dengan bintang utama Junaedi Salat dan Yati Octavia. Tak ingin kehilangan momentum, Teguh pun menyiapkan album musiknya.
Kebetulan Teguh suka dengan musik balada, sehingga langsung jatuh cinta pada musik balada Franky. Dia pun menawarkan kepada Franky untuk bernyanyi di albumnya. Franky pun setuju dan akhirnya bernyanyi bersama Jane Sahilatua dalam album Balada Ali Topan, yang semua lirik dan musiknya ditulis Teguh. Sampul kaset ini memakai sketsa Ali Topan ciptaan komikus Jan Mintaraga.
iwank