Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sketsa dari Buku Harian Bongky di Penjara

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Empat buku gambar itu, dua di antaranya berukuran A3, tergeletak begitu saja di atas meja di ruang galeri Kedai Kebun Forum (KKF) Yogyakarta. Buku itu cukup tebal, sekitar 2,5 sentimeter. Isinya gambar orang-orang dalam bentuk abstrak dengan karakter nyaris sama. Hanya tekanan garis saja yang berbeda: ada tebal dan kuat lengkap dengan motif dan detail pakaian, tapi tak sedikit pula yang tak berbentuk, bahkan untuk garis pun tak bisa lurus.

Itulah empat dari sejumlah buku harian Irennius Pungky Kristanto Widodo alias Bongky selama di dalam penjara untuk menjalani hukuman karena kasus narkotika. Buku harian itu bersama karyanya yang lain dipamerkan di Kedai Kebun Forum Yogyakarta, 23 Maret-15 April 2011. "Yang garisnya tak lurus itu karena tangan saya masih gemetaran," kata Bongky di ruang pameran pada Rabu (13/4) siang.

Bongky ditangkap aparat Kepolisian Resor Sleman karena narkotika dan diganjar hukuman selama satu tahun penjara. Dia mulai menjalani masa tahanan pada Juni 2009 dan keluar pada Juni tahun lalu. Enam bulan pertama ia mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan sebagai tahanan kejaksaan dan enam bulan sisanya di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkoba yang berada di Kompleks Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grasia, Sleman, Yogyakarta.

Laiknya sebuah buku harian, ada catatan yang tertulis di sela gambar yang dia buat. Kebanyakan kalimatnya dia ambil dari Injil, nasihat orang bijak yang diingatnya, hingga pernyataan pribadinya. Hampir semua gambar dia buat dalam warna hitam putih. Statusnya sebagai tahanan membuat Bongky tak mudah mendapat perlengkapan menggambar, seperti cat warna dan kuas.

Pada salah satu gambar di dalam buku harian itu, misalnya, lulusan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta tahun 1997 itu menggambar sosok perempuan berambut sebahu dan mengenakan rok bergaris-garis horisontal dengan baju bermotif bunga. Dengan warna hitam putih, sosok perempuan itu menarik tiga gambar kepala manusia yang terhubung dengan garis di tangan kirinya. Ini mirip balon dengan ikatan tali di ujungnya. Adapun di tangan kanan, tak ada benda apa pun. Hanya empat buah garis terpancar keluar dari jari-jari. Di atas garis itulah, Bongky menuliskan catatan: "Jalan Menuju Kebahagiaan Terletak di Sepanjang Jalan Menuju Kebenaran". Seperti itulah kebanyakan gambar di dalam buku hariannya.

Bagi dia, menggambar menjadi kegiatan rutinnya selama di dalam penjara. "Di dalam (penjara) bosan sekali," kata dia. Dan menggambar, ternyata mampu membunuh kebosanan itu.

Di dalam pameran kali ini, Bongky mengangkat tema gambar dalam buku hariannya menjadi sosok boneka kreatif. Umumnya boneka yang dibuat dari bahan kertas koran, kardus, akrilik dan lem kayu itu posenya mirip orang-orang sedang bosan. Boneka-boneka itu dibentuk dalam pose duduk menunggu, rebahan sambil membaca hingga leyeh-leyeh begitu saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Model pakaian yang digambar pada boneka itu pun sama semua. Bentuknya garis-garis mirip Gerombolan Si Berat, kelompok penjahat dalam komik kartun Donald Bebek. Ya, baju mereka khas pakaian penghuni penjara. Jika pose boneka itu banyak terinspirasi dari gambar dalam buku harian, bagi dia, bentuknya juga tidak baru.

Pada tahun 2005, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jurusan grafis tahun 1997 yang tak pernah menamatkan pendidikannya itu pernah menggelar pameran tunggal boneka di Museum Tanah Liat di Kersan. Bentuk boneka yang kini dibuat lebih banyak terinspirasi dari bentuk boneka yang dia pemerkan saat itu. "Kebetulan di rumah banyak kertas koran bekas," kata dia.

Pameran kali ini adalah pameran tunggalnya yang ketiga. Pameran keduanya dia selenggarakan di Via-Via Kafe Yogyakarta pada 2009 lalu.

Bongky mengakui bahwa melalui karya yang dibuatnya dia beribadah. Sebagai seorang Katolik, dia menilai ibadah tak harus dengan datang ke gereja. Kalimat yang dikutip dari Alkitab dan dituliskannya di sela karyanya adalah cara dia mengingat Tuhan. Tak bisa dipungkiri, kata dia, pengalaman di dalam penjara telah menyadarkan dia. "Sampai sekarang saya masih sering baca-baca (Alkitab)," kata pelukis yang nyambi kerja di sebuah laundry yang tak jauh dari galeri ini.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

34 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

40 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.