TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Perupa muda Doger Parnosa punya cara memaknai kebosanan. Bertajuk The Bored Day, 15 karya di atas media eksperimental yang lahir dari kebosanan itu dipamerkan di Via-Via Art Space Yogyakarta, 4-25 Maret 2011.
“Apa yang dilakukan seseorang jika sedang bosan,” kata dia mempertanyakan respon seseorang menghadapi kebosanan di sela pembukaan pamerannya, Jumat (4/3) malam kemarin.
Ya, bisa jadi mereka duduk teremenung, menggambar, menulis atau sekedar menikmati hari dengan meminum kopi. Aktifitas itu tercermin dalam salah satu karyanya yang berjudul Clouds, Stars and Quiet Sky. Di atas media cakram digital bekas yang dirangkai menjadi lembaran media lukis berukuran 72 kali 60 sentimeter, dia melukis sosok seseorang yang sedang di atas sofa.
Atau dalam karyanya yang lain, dengan media yang sama, dia melukis dua orang yang sedang menghabiskan waktu dengan duduk bersama di tepi pantai. Di atas meja mereka, dua gelas minuman menemani hari mereka. “Itu juga yang biasa dilakukan orang untuk membunuh kebosanan,” kata dia.
Pada dasarnya, kata dia, karya yang dia pamerkan adalah ekspresi kebosanannya sehari-hari. Dia ambil cakram digital bekas dan dirangkai menjadi bentuk persegi atau yang lain. Di atas media itu, yang dia anggap sebagai media ekperimentalnya itulah, dia guratkan lukisan-lukisan.
Doger memang melukis. Namun dia tak gunakan kanvas, cat dan kuas. Dia lebih memilih cakram digital bekas dan benda tajam untuk membuat guratan di atasnya. Ilustrasi yang dihasilkan guratan-guratan itulah yang pada akhirnya membentuk citra lukisan yang diinginkan.
Lantaran dibuat di atas permukaan bahan yang mengkilap, diperlukan waktu yang lebih lama untuk melihat citra lukisan yang dia ciptakan. “Cahaya yang menyinarinya harus pas,” kata dia memperlihatkan lukisan yang dipamerkan.
Menurut dia, kebosanan adalah hal alami yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun, meski dianggap sebagai sesuatu yang membosankan, kebosanan sekaligus bisa menjadi titik tolak seseorang berkreasi terhadap hal-hal baru. Artinya, kebosanan pun tak selamanya bersifat negatif, namun juga postif.
The Bored Day misalnya, adalah kelanjutan dari tugas akhirnya saat menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dari kebosanan lahir sebuah prestasi pendidikan.
ANANG ZAKARIA