"Kesempatan ini memang menjadi yang perdana bagi kami. Tidak ada target yang muluk, hanya saja kami percaya ini sebuah peluang besar yang bagus," ujar pentolan Band, Riza Arshad, di Menteng, Jakarta, Selasa (1/2). Menurutnya, SimakDialog akan mengedepankan ciri khas musik mereka yang mengeksplorasi bunyi kendang sebagai identitas Indonesia. "Bisa dibilang jazz karawitan," selorohnya. Meski begitu, Riza mengaku enggan memasuki ranah kaidah Sunda yang terlalu kental.
Band yang beranggotakan Tohpati, Aditya Pratama, Endang Ramdan, Cucu Kurnia, Erlan Suwardana, dan Danny Ardiono ini juga tak merilis nomor spesial sebagai persiapan. "Dalam durasi 45 menit, paling tidak kami akan main empat sampai lima lagu. Lagunya dipilih dari album pertama," kata Tohpati.
Adalah Agus Setiawan Basuni selaku staf proyek SimakDialog yang pertama kali mengenalkan band ini kepada panitia Jazzahead. "Saya membawa beberapa contoh album mereka untuk menjadi pertimbangan. Selain itu, prosedurnya yang memang rumit dan ketat harus diikuti," ujar Agus.
Menurut Agus, ajang "Jazzmeeting" yang diklaim terbesar di dunia setelah Internasional Associational for Jazz Education (IAJE) ini bisa menjadi tolak ukur berkarya. "Pengunjungnya meningkat setiap tahun. Tahun lalu ada enam ribu penonton, di mana dua ribu di antaranya adalah profesional, seperti musisi, produser, pengamat musik," jelasnya. Selain itu, sebuah album kompilasi jazz dari 15 band jazz di Indonesia juga akan disebarkan sebagai kampanye "Jazz Indonesia.
Aguslia Hidayah