Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kue Apem Sebagai Tolak Bala  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Cirebon - Pagi itu, kesibukan telah menggeliat di sebuah sudut di Gedung DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat. Kuwadi, salah satu anggota Satpol PP yang ditugaskan berjaga di gedung dewan itu, tampak sibuk memindahkan kue apem berwarna putih dari cetakan ke sebuah piring. Dengan menggunakan kinca, gula merah yang dicairkan dan menggunakan daun pandan sebagai pewangi, kue apem yang masih menguarkan hawa panas itu pun siap disantap. “Sudah tradisi di wilayah Cirebon, setiap bulan Safar pasti saling bertukar kue apem,” kata Kuwadi.


Kuwadi sendiri mengaku sudah membuat kue apem di rumahnya di Desa Sambeng, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, dengan menghabiskan 25 kg tepung beras. Kue-kue apem itu dibagikan kepada tetangga-tetangganya. Namun karena ia sendiri bekerja di Gedung DPRD Kota Cirebon, maka ia pun membawa adonan kue apem untuk dimasak dan dimakan bersama-sama dengan seluruh pegawai termasuk anggota dewan.


Kue apem dibuat dari adonan tepung beras, tapioka, kelapa parut, tape, dan bibit roti. Karena dikonsumsi untuk pagi hari, sejak pukul 19.00 WIB, Kuwadi sudah membuat adonannya. “Dibiarkan mengembang dahulu,” ujarnya.


Paginya baru dicampur dengan kelapa parut dan siap untuk dimasak. Dengan berbagai campuran itu kue apem pun berasa gurih dan empuk. Untuk memasak di gedung dewan, Kuwadi menyiapkan hingga 5 kg tepung beras.


Membuat kue apem sudah merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Cirebon setiap bulan Safar. Tidak hanya satu rumah, hampir semua rumah membuat kue apem ini. Kue apem itu kemudian dibagi-bagikan ke tetangga. Tujuannya selain berbagi, juga dipercaya untuk tolak bala. Karena Safar merupakan bulan untuk pembersihan diri menjelang bulan maulud dimana umat Islam merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW.


Tidak hanya Kuwadi, Nasrudin Azis, ketua DPRD Kota Cirebon pun melakukan hal yang sama. “Saya di rumah pun membuat kue apem,” katanya. Kue apem itu pun dibagi-bagikan kepada tetangganya, bahkan ia sendiri menerima kue apem dari tetanggannya.


Tradisi ini, tutur Nasrudin, sangat baik. Karena intinya adalah berbagi dengan sesama. “Selain itu, bulan Safar pun menjelang bulan Maulud, sehingga waktunya membersihkan diri dengan beramal dan memberikan shodaqoh kepada sesama,” ujarnya.


Menurut Nurdin M. Noer, seorang budayawan Cirebon, sebenarnya ada 3 tradisi setiap bulan Safar. Yaitu tawurji, memberikan sedekah kepada sesama, membuat kue apem serta mandi rebo wekasan atau mandi di hari rabu terakhir bulan Safar. “Kue apem sendiri merupakan simbol dari Al Qowiyyu, atau meminta diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk tetap beramal saleh di jalan yang benar dan diridhai,” katanya menjelaskan.



IVANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

3 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

7 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

53 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.