TEMPO Interaktif, Surakarta - Beberapa saat sebelum meninggal dunia, pihak keluarga yang menunggui Gesang di rumah sakit sempat menuntun Gesang untuk berzikir.
Salah satu keponakan Gesang yang berada di rumah sakit, Ardani, menuturkan Gesang wafat dengan ditunggui banyak keluarga.
Salah seorang dokter yang merawat Gesang, Prof dr Suradi, menjelaskan pada Kamis pagi (20/05) sekitar pukul 07.00 WIB, tim dokter Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Surakarta, menemukan detak jantung Gesang tidak stabil.
Hanya saja, kata Suradi, kondisi tersebut tidak terlihat pada kondisi fisik Gesang. Pada pukul 14.00 WIB, Gesang sempat dinyatakan kritis. "Dokter berupaya untuk kembali memulihkan kondisi Gesang," kata Suradi, Kamis (20/5) malam.
Sempat membaik, kondisi Gesang kembali kritis pada pukul 17.30 WIB. KOndisi tersebut terus memburuk, sehingga dokter mencoba memacu jantung, paru-paru serta otak. Namun, Tuhan memiliki rencana lain. “Bapak Gesang dinyatakan wafat pada pukul 18.07 WIB,” kata Suradi.
Ahmad Rafiq