Menurut Russell Crowe, pemeran Robin Hood karya sutradara Ridley Scott (terkenal dengan film kolosal Kingdom of Heaven dan Gladiator), Robin Hood merupakan pejuang dari kalangan rakyat kecil melawan kekuasaan besar. Siapa tepatnya sang musuh yang harus diperangi? “Apakah itu di sektor ekonomi, politik atau media? Atau apa yang kalian sedang kerjakan?“ ujarya. Lebih lanjut malah Crowe menyatakan, musuh yang mungkin akan dilawan seorang Robin Hood masa kini adalah siapa yang berada di balik monopoli media.
Aktor pemeran utama Russell Crowe (sebagai Robin Hood), aktris pemeran utama Cate Blanchett (sebagai Lady Marion Loxley), dan produser Brian Grazer hadir di Cannes, pada Rabu (12/05) kemarin. Adapun sang sutradara Ridley Scott tidak dapat hadir karena harus mendapat perawatan setelah operasi lutut. Dalam jumpa pers dibacakan surat Scott yang menyatakan penyesalannya tidak dapat hadir dalam festival film paling bergengsi di Eropa tersebut.
Grazer menjelaskan, Robin Hood kali ini adalah prekuel dari kisah-kisah Robin Hood yang sudah diangkat dalam film sebelumnya. Crowe juga menegaskan, “Saya ingin mencari tahu apa motivasi sebenarnya di balik sifat altruistik yang dimiliki pria ini (Robin Hood, maksudnya -.red).“
Lebih lanjut Crowe juga memaparkan bagaimana film karya Ridley Scott ini mengungkap fakta-fakta sejarah yang tidak banyak diketahui orang. “Film ini dibuat untuk menggelitik rasa penasaran orang untuk mencari tahu fakta sejarahnya,“ ujar Crowe.
Dalam film ini dikisahkan karakter Raja Richard Berhati Singa 'dibunuh' pada awal film oleh seorang koki Prancis. Dalam kenyataannya, memang tidak ada yang tahu penyebab kematian Raja Richard tersebut.
Pengganti Raja Richard adalah adiknya, Raja John yang lalim. Tapi apakah ada yang tahu bahwa sang raja yang lalim itulah yang menandatangani versi pertama Magna Charta? “Bayangkan, siapa yang tahu tekanan yang dialami seorang raja berhati beku itu harus menjunjung tinggi hak rakyat?“ kata Crowe.
Lady Marion of Loxley, yang diperankan Cate Blanchett, dalam Robin Hood kali ini tidak seperti Lady Marion yang dikisahkan dalam berbagi versi Robin Hood lainnya. Pada awal film, Lady Marion ditampilkan dengan panah berapi mengusir para begundal bertopeng yang sedang merampoki warga di luar benteng istana.
Scott memang tidak ingin menampilkan sosok Lady Marion sebagai “maiden in distress“. “Saya juga tidak tertarik memerankan Marion seperti yang sudah ditampilkan oleh Audrey Hepburn (Robin and Marian:1976) atau Olivia de Havilland (The Adventure of Robin Hood:1938),“ kata Blanchett tegas.
Dalam film Robin Hood, yang hanya sedikit pemerannya orang asli Inggris ini (hanya pemeran Sir Godfrey dan Queen Elisabeth), ada isyarat bahwa bakal ada sekuelnya. Benarkah itu? “Memang ada beberapa pihak yang mengusulkan bagaimana jika dibuat kelanjutan dari kisah ini. Tapi sampai sekarang belum ada rencana mengenainya,” ujar Crowe.
Film ini, tutur Crowe, merupakan karya berskala besar dan merupakan pengalaman yang tiada duanya. “Jika saya berkesempatan untuk menyinggung apa yang akan terjadi selanjutnya, dengan Ridley dan Cate, ayo kita lakukan,“ katanya.
LUKY SETYARINI (CANNES)