Come Original memang lagu yang punya ikatan kuat dengan penggemar yang mengenal 311 sejak 1990-an. Saat dirilis pada 1999 dalam album Soundsystem, lagu tersebut sukses di radio dan MTV. Come Original pernah menduduki posisi enam tangga musik Bilboard Modern Rock, Amerika Serikat.
Selasa malam lalu, dalam konser 311 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, para penonton – yang didominasi orang dewasa usia dua puluhan akhir atau tiga puluhan awal – juga sangat mengenal lagu hits tersebut..
Sejak memulai aksi panggung pada sekitar pukul 20.15, band yang telah mencetak 12 album ini berhasil memancing emosi penonton. Penonton dengan semangat berkobar mengikuti setiap hentakan irama dari tiga lagu di awal konser: Beautiful Disaster, Sick Tight, dan All Mixed Up.
Selama pertunjukan yang berlangsung sekitar 110 menit, 311 membawakan 22 lagu yang beraroma funk, hip hop, reggae, jazz, dan rock and roll. Beberapa lagu dikenal baik oleh penggemar di Indonesia, seperti Love Song, Amber, Down, dan Don’t Thread On Me. Selain itu lagu-lagu dari album terbaru mereka Uplifter (2009) juga dibawakan, antara lain, India Ink, Hey You, Mix It Up, dan Jackpot.
Nick Hexum (vocal, gitar) dan Aaron Charles Wills (bass) berkostum kaus dan celana panjang putih. Lainnya, Tim Mahoney (gitar), S.A Martinez (DJ, vocal,) dan Chad Sexton (drum) berkaus warna gelap dengan celana jins. Meski tak cerewet, Nick tampak ramah terhadap penonton. Atas kedatangan para penggemar berat ke konser, dia mengucapkan terimakasih dalam bahasa Indonesia tanpa gagap.
311 memang bukanlah band yang mengandalkan kekuatan menonjol dari satu personel. Lima anggotanya memiliki kekuatan yang saling melengkapi. Secara bergantian mereka menunjukkan kekuatannya masing-masing.
Chad bermain solo drum sekitar tiga menit, dilanjutkan dengan melibatkan seluruh personel memainkan drum dan cymbal. Aaron alias P-nut dan Tim masing-masing menunjukkan kepiawaiannya bermain gitar dan bass solo. Dipendari warna warni cahaya putih, hijau, biru dan merah, sungguh memberikan atraksi yang memikat. Ditambah sound effect unik yang mengiringi permainan, membuat tepuk tangan membahana menunjukkan kagum.
Aksi 311 yang atraktif, sayangnya mengalami persoalan teknis sistem suara yang membuat beberapa lagu menjadi berantakan. Namun, kualitas tontonan secara keseluruhan tak terganggu. Sepanjang konser sekitar dua jam, Nick dan kawan-kawan memikat penonton dengan penuh energi.
Durasi dua jam mungkin persoalan enteng buat mereka. Band ini pada 11 Maret lalu di New Orleans, Amerika Serikat, beraksi selama lima jam membawakan sekitar 60 dari total 170-an lagu yang mereka punya. Pertunjukkan disaksikan sekitar sebelas ribu penggemar band ini sebagai bagian dari “ritual” dua tahunan. Sebelas Maret dalam Bahasa Inggris ditulis 3/11, sejak 2000 dinyatakan sebagai hari jadi grupo band 311.
Penggemar 311 di Indonesia boleh dibilang beruntung. Di kawasan Asia, Indonesia adalah negara kedua selain Jepang yang dikunjungi oleh 311. Tak heran bila penggemar asal Malaysia, Singapura, dan Filipina datang khusus mengikuti pertunjukkan.
Dibentuk pada 1990 di Omaha, Nebraska, Amerika, band ini memiliki penggemar yang loyal. Atas desakan para penggemar di sinilah 311 datang ke Tanah Air. Meski penawaran kedatangan 311 sudah masuk ke Java Musikindo, promotor Adrie Subono baru memutuskan memboyong band tersebut setelah hampir tiap hari dibombardir tweet yang meminta 311 ke Indonesia.
Salah seorang penggemar 311 asal Solo, Adia Prabowo, 29 tahun, sejak November lalu menggunakan fasilitas twitter untuk mendesak Adrie memboyong band favoritnya. Bersama sembilan penggemar berat 311 lainnya, mereka juga membentuk grup di Facebook dengan nama 311 to Indonesia untuk menunjukkan antusiasme penggemar di Tanah Air. “Om Adrie meminta kami membuktikan 311 banyak fans-nya,” kata Adia.
Tak sampai 24 jam dari dibentuknya grup di Facebook, sekitar dua ribu orang bergabung. Setiap perubahan anggota dilaporkan pada Adrie. Adrie yang menargetkan minimal tiga ribu orang bergabung dalam grup, segera memproses kontrak dengan manajemen 311 pada pertengahan Desember tahun lalu.
Sambutan manis datang dari personel 311. Nick terpukau dengan cara penggemar Indonesia melakukan pendekatan kepada promotor. Dalam twitter pada Desember lalu, Nick bilang “Ikuti cara fan Indonesia, tweet para promotor lokal. Grassroot!”
Ya, berkat musik yang unik dan tak konvensional, 311 kemudian mendulang penggemar berat yang setia. Keberadaan penggemar memang penentu eksistensi sebuah band musik. Ini sebuah rumusan sederhana untuk menjaga eksistensi, tapi tak mudah dilakukan.
Pesan itu disampaikan 311 lewat Come Original kepada para musisi. Tak sekedar kata-kata yang dilagukan, mereka membuktikannya. Simak liriknya berikut ini: A warning to the crews out there who think they're hot. If you're not original rockers you will get shot.
Yuliawati