TEMPO.CO, Bandung - Pelukis bergaya abstrak Ar. Soedarto menggelar pameran tunggal bertajuk Enigma of Life atau teka-teki kehidupan. Pameran di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan Kota Bandung itu berlangsung 25-30 Oktober 2024. “Ini pameran tunggal lagi setelah enam tahun lalu,” ujarnya saat pembukaan pameran, Jumat 25 Oktober 2024.
Ar. Soedarto Hidupkan Kembali Teknik Raster
Karya lukisan yang dipamerkan menurutnya terbagi dalam tiga fase pembuatan, yaitu sebelum, selama, dan sesudah pandemi Covid-19. Menurut kurator pameran Isa Perkasa, seniman menampilkan karya dengan keragaman bentuk ornamen geometris dalam tiga lapisan atau layer warna. Selain itu, Ar.Soedarto juga menampilkan citra dari teknik raster, sebuah metode lawas dalam pembuatan karya seni grafis yang bisa dibuat dengan cara stensil. “Teknik lama ini sangat tradisional sebelum media sablon populer,” kata Isa.
Ornamen raster itu dinilainya ikut menguatkan lukisan abstrak Soedarto setelah sebelumnya biasa melukis dengan sapuan kuas. Usaha percetakan yang digeluti seniman menurut Isa ikut mempengaruhi pembuatan citra bintik-bintik teratur dan rapi pada kanvas. Selain itu, faktor lainnya adalah ketertarikan seniman setelah mengamati batu mulia koleksi sahabatnya di Bandung. Pada lukisan abstraknya, Soedarto cenderung memakai warna cerah yang menyimbolkan harapan.
Sementara garis-garis tegas yang membentuk bidang atau ruang mewakili suasana saat pandemi ketika kehidupan individual dan masyarakat tersekat dan terkunci di rumah-rumah karena pembatasan interaksi. Adapun beberapa obyek lukisan yang berbentuk bulat menurut Isa, menyiratkan roda kehidupan manusia yang selalu berputar.
Pameran Tunggal Sertakan Karya-karya Lama
Pada pamerannya di Bandung ini, Soedarto ikut menyertakan beberapa karya lama seperti lukisan kolase berjudul 'Digital Garbage: C19 Broke Into My Laptop' buatan 2020. Dia menyoroti soal era digitalisasi yang menjadi primadona kehidupan manusia sekarang ini yang dengan mudah mengubah tatanan perilaku dan budaya umat manusia. Tidak hanya itu, Soedarto ikut mempertanyakan pengolahan sampah dari perangkat digital.
Seniman kelahiran Kudus, Jawa Tengah, pada 24 Maret 1961 yang kini berusia 73 tahun itu mulai berkesenian sejak 1970. Soedarto kemudian menempuh pendidikan di Akademi Seni Rupa Nasional Jakarta pada 1973-1977, juga lulus dari Fakultas Hukum Universitas Bung Karno Jakarta. Beberapa pameran tunggal seperti di Balikpapan pada 2012, Galeri Nasional Indonesia 2017, dan di kota kelahirannya Kudus pada 2018.
Pilihan Editor: Gelar Pameran Tunggal di Bandung, Seniman Tisa Granicia Tampilkan 38 Karya Keramik