Ia bahkan pesimistis polisi sanggup menumpas jaringan Noor Din. "Saya masih tanda tanda. Ya,tanda tanya saja. Mereka kan mati satu tumbuh seribu. Jadi kalau optimis, I don't think so," ujar Sarah di arena pergelaran musik Java Rokin Land, Ancol, Sabtu (8/8).
Masih tanda tanya itu, kata dia, karena Kepolisian memang belum memastikan bahwa mayat tersebut Noor Din. Kepastian siapa jasad itu masih menunggu hasil tes DNA dengan sejumlah keluarga Noor Din M Top di Indonesia maupun di Malaysia.
Meski menduga jaringan teroris masih berkeliaran, Sarah tak takut untuk pergi ke tempat keramaian seperti nonton konser rock. Lebih-lebih dalam pergelaran kali ini, Sarah harus datang demi melihat langsung bintang pujaannya, Mr. Big.
"Saya berpikir positif dan realistis, di mana-mana kalau ada bahaya ya bahaya," kata ibu dua anak yang selalu tampil seksi itu. Ia percaya, peregelaran konser musik bisa menangkal citra Indonesia yang dikesankan tidak aman.
Dengan seringnya ada konser dari kelompok musik mancanegera, kesan negatif Indonesia di mata dunia bisa berkurang."Saya antusias banget. Mudah-mudahan bisa balikin nama Indonesia dari cap tidak aman," kata Sarah berharap.
Perempuan kelahiran Jakarta, 16 Juni 1977 ini tak ambil pusing dengan ancaman bom di tempat keramaian."Saya berpikiran positif saja dan berdoa semoga aman." Ia berharap, mayat yang diduga Noor Din yang disergap tim Detasemen Khusus 88 di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, itu benar.
Vokalis band Riff, Andi, di hadapan ribuan penonton konser menyerukan untuk mendukung aparat menumpas teroris. "Noor Din M Top ditangkap...! Semoga semuanya benar dan dunia tersenyum," teriak Andi sambil memasuki intro lagu Dunia pun Tersenyum.
Selain tampil membawakan lagu andalan seperi Raja, Loe Tu Ye dan Jenny Anak Mami, Riff juga melantunkan lagu Mbah Surip almarhum, Tak Gendong yang disambung dengan No Woman No Cry karya Bob Marley.
SARI NASYA
