TEMPO.CO, Bandung - Tim Muhibah Angklung asal Bandung menyiapkan pertunjukan yang akan digelar di lima negara Arab dan Afrika pada Juli hingga Agustus 2024. Ketua sekaligus pendiri tim Maulana Syuhada mengatakan, musik angklung yang mereka bawakan bakal merambah ke tiga benua sekaligus saat musim panas.
“Tujuannya menjaga angklung sebagai warisan tak benda dunia dengan cara dimainkan dan dipromosikan agar statusnya tidak dicabut UNESCO,” katanya di sela konser Pre-Journey Concert 2024: The World is Ours di Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung, Minggu 9 Juni 2024.
Musik Angklung Dipadukan dengan Seni Tradisional dan Internasional
Dipersiapkan sejak April 2023, tim memadukan permainan musik angklung dengan tarian dan kesenian tradisional wayang golek. Pada sesi pertama, para pemain dari kalangan pelajar usia 15 tahun lebih dan mahasiswa berumur 20-an tahun membawakan lagu dan tarian daerah mulai dari Aceh hingga Papua dengan iringan musik angklung serta sisipan permainan wayang golek.
Tim Muhibah Angklung mengiringi tarian Betawi dalam konser Pre-Journey Concert 2024 The World Is Ours di Mayang Sunda, Bandung, Jawa Barat, 9 Juni 2024. Tim Muhibah Angklung akan melakukan konser misi budaya ke Maroko, Portugal, Sapnyol, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia pada bulan Juli nanti. TEMPO/Prima Mulia
Kemudian pada sesi kedua, Tim Muhibah Angklung menyiapkan beberapa repertoar lagu internasional dari berbagai genre seperti "Avengers" (Alan Silvestri), "Nothing Else Matters" (Metallica), "Rahmatun Lil’Alameen" (Mahir Zain), "Libiamo ne’lieti calici" (Giuseppe Verdi), serta "We Are the World" (Michael Jackson dan Lionel Richie).
Agenda Perjalanan Tim Muhibah Angklung di Berbagai Negara
Tim yang berjumlah total 37 orang akan berangkat pada 1 Juli hingga kembali 3 Agustus 2024 atau selama 34 hari. Menurut Maulana, mereka akan mengikuti dua festival musik besar yang dinaungi oleh International Council of Organizations of Folklore Festival and Folk Arts (CIOFF) dan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Festivalnya yaitu Semana Internacional de Folclore di Cantanhede, Portugal, pada 6-14 Juli 2024.
Panggung berikutnya di acara 56th Festival Internacional de Folclore en el Mediterroneo di Murcia, Spanyol, pada 15-19 Juli 2024. Setelah itu tim akan menampilkan konser musik angklung di situs warisan budaya Kasbah des Oudayas, Rabat, Maroko. Agenda selanjutnya memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh untuk tampil di Cultural Palace, Diplomatic Quarter. Kemudian di Jeddah akan berkolaborasi dengan musisi lokal, serta konser di Cultural Centre Hayy Jameel.
Menurut Maulana, lawatan Tim Muhibah Angklung asal Bandung ini dilakukan tiap dua tahun sejak 2016. Kali ini mereka membutuhkan dana sebesar Rp 3 miliar dari berbagai donatur dan instansi pemerintah serta swasta. Selain itu upaya melestarikan angklung di Tanah Air dengan kegiatan bersama ke sekolah-sekolah serta kalangan disabilitas dan orang lanjut usia atau lansia. “Lewat Angklung Festival kita membina komunitas selama tiga bulan lalu kita bikin konsernya,” kata Maulana.
ANWAR SISWADI
Pilihan Editor: Bukan Hanya Angklung, Ini 6 Alat Musik Khas Indonesia yang Terbuat Dari Bambu