Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekerasan Seksual Terhadap Sum Kuning Pernah Diangkat dalam Film Seperti Vina: Sebelum 7 Hari, Bagaimana Kasusnya?

image-gnews
 Perawan Desa (Sum Kuning). wikipedia.org
Perawan Desa (Sum Kuning). wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Vina: Sebelum 7 Hari masih ramai diperbincangkan. Disutradarai oleh Anggy Umbara dan diproduseri Dheeraj Kalwani, film ini dibintangi Nayla Purnama, Fahad Haydra, dan Yusuf Mahardika. Dalam tiga hari pertama penayangannya, film ini telah menarik lebih dari satu juta penonton.

Film ini diangkat dari kisah nyata tentang pembunuhan sepasang kekasih oleh anggota geng motor di Cirebon yang sempat viral pada 2016.

Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan kisah Vina, gadis berusia 16 tahun yang menjadi korban pembunuhan brutal oleh geng motor. Vina ditemukan tewas bersama kekasihnya, R alias E, pada 27 Agustus 2016 pukul 22.00 WIB. Jasad keduanya ditemukan di jalan layang di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Sebelumnya, terdapat pula kasus kisah nyata kekerasan seksual juga pernah diangkat menjadi film, yaitu yang menimpa wanita penjual telur bernama Sumaridjem atau dikenal dengan Sum Kuning. Kasus tersebut terjadi pada 21 September 1970 di Yogyakarta. 

Kasus Sum Kuning

Saat itu, Sumaridjem terpaksa berjalan kaki karena setelah pukul 17.00 tidak ada lagi bus menuju rumahnya. Dari Ngampilan di Yogyakarta, ia berjalan ke utara menuju Godean, sambil merasa cemas sepanjang perjalanan.

Saat malam semakin larut, ia melewati timur Asrama Polisi Patuk, Yogyakarta. Ia melihat pemuda-pemuda berambut gondrong keluar dari mobil dan dengan paksa menarik Sumaridjem ke dalam kendaraan. Meskipun ia berusaha sekuat tenaga melawan, usahanya sia-sia. Mobil tersebut membawa Sumaridjem, atau Sum, ke arah Bumijo, dan ia diancam dengan sebilah pisau.

Setelah itu, Sum dibius hingga hampir tak sadarkan diri. Kain jarik yang ia kenakan disingkap dan ia mengalami kekerasan seksual tiga kali. Selain itu, uang Rp4.650 hasil dagang telur juga dirampas oleh para pemuda tersebut. Sum, yang sudah tak berdaya, kemudian dibuang di tepi jalan Wates-Purworejo, daerah Gamping.

Kinerja Polri mengungkap kejahatan seksual yang menimpa Sumaridjem atau Sum Kuning, pada 1970 mendapat sorotan publik. Kepolisian Yogyakarta saat itu justru menjadikan Sum sebagai tersangka, menuduhnya menyebarkan berita bohong. Setelah keluar dari rumah sakit, Sum ditahan dan ruang geraknya dibatasi. Polisi bahkan mengancam akan menyetrumnya jika ia tidak mengakui versi lain dari ceritanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelahnya kasus Sum Kuning pun perlahan menguap. Bahkan, Sumaridjem, sebagai korban malah dituntut tiga bulan penjara. Padahal, sebelumnya telah mencurigai bahwa pelaku pemerkosaan diduga berasal dari keluarga militer dan kerabat pejabat. Setelah melewati berbagai pertimbangan, hakim kemudian membebaskan Sumaridjem.

Adaptasi film Sum Kuning

dilansir dari voi.id, sepuluh tahun setelah kejadian tersebut, peristiwa Sum Kuning diadaptasi dalam film Perawan Desa. Film ini merupakan "rekonstruksi" kejadian nyata pemerkosaan Sum Kuning, meskipun tujuannya adalah untuk menyampaikan isu keadilan dan pengadilan di Indonesia yang kurang dirasakan oleh rakyat kecil.

Dalam film tersebut, tokoh utama, Sumirah, diperkosa oleh empat berandal. Selama pemeriksaan polisi, ceritanya justru dibalik, dan karena paksaan, Sumirah mengaku mencari popularitas. Di pengadilan, sedikit demi sedikit fakta sebenarnya terungkap. Film ini dianggap sebagai salah satu film pengadilan terbaik yang pernah dibuat, berkat dialognya yang kuat dan hidup.

Dalam persidangan barulah fakta-fakta yang sebenarnya mulai terungkap. Film ini disutradarai oleh Frank Rorimpandey dan dibintangi oleh Yati Surachman serta Hendra Cipta

SUKMA KANTHI NURANI  I  KARUNIA PUTRI

Pilihan Editor: Selain Vina: Sebelum 7 Hari, Ini 4 Film Indonesia Diangkat dari Kisah Nyata yang Tragis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Karir Musisi Katon Bagaskara dan Lagu-lagu Hits KLa Project

8 jam lalu

Vokalis KLa Project, Katon Bagaskara tampil dalam konser bertajuk Reminingscing, di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2023. KLa Project menghibur penonton dengan membawakan sejumlah lagu-lagu yang pernah populer di era tahun 90an seperti Yogyakarta, Tentang Kita, Menjemput Impian, hingga Tak Bisa ke Lain Hati. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perjalanan Karir Musisi Katon Bagaskara dan Lagu-lagu Hits KLa Project

Katon Bagaskara kemarin rayakan usia 58 tahun. Ini kisah perjalanan musik dan kagu-lagunya yang populer.


Polisi Terpapar Judi Online, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Saran Polri Periksa Rutin Ponsel Anggotanya

12 jam lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Polisi Terpapar Judi Online, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Saran Polri Periksa Rutin Ponsel Anggotanya

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, meminta Polri agar rutin memeriksa gawai anggotanya demi mencegah praktik judi online.


Yogya Darurat Sampah, Idul Adha Diimbau Kubur Limbah Kurban dan Hindari Kantong Plastik

20 jam lalu

Tumpukam sampah di tengah pembatas jalan Affandi atau Gejayan Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogya Darurat Sampah, Idul Adha Diimbau Kubur Limbah Kurban dan Hindari Kantong Plastik

Situasi darurat sampah belum sepenuhnya selesai di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY.


Idul Adha, Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi dan Sultan HB X Mulai Didistribusikan di Yogyakarta

22 jam lalu

Sapi bantuan Presiden Jokowi dan Gubernur serta Wakil Gubernur DIY mulai didistribusikan di Yogyakarta jelang Idul Adha. Dok.istimewa
Idul Adha, Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi dan Sultan HB X Mulai Didistribusikan di Yogyakarta

Sapi pemberian Presiden diserahkan untuk kurban di Masjid Al-Huda, Pringtali, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.


Proyek Beach Club Gunungkidul Ditentang, Pemda : Desain Wisata Yogya Junjung Budaya

1 hari lalu

Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Proyek Beach Club Gunungkidul Ditentang, Pemda : Desain Wisata Yogya Junjung Budaya

Walhi menilai rencana pembangunan beach club ini berpotensi merusak kawasan karst Gunungkidul.


Penegakan Hukum Judi Online Belum Serius, Pengamat: Hanya di Konsumen Level Bawah

1 hari lalu

Ilustrasi judi online.
Penegakan Hukum Judi Online Belum Serius, Pengamat: Hanya di Konsumen Level Bawah

"Terbukti, bandar-bandar besar belum ditangkapi, platform konten judi online juga masih terang-terangan di media online," kata pengamat Kepolisian.


Polisi Tingkatkan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila ke Penyidikan

1 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam Konferensi Pers terkait pengungkapan Kasus Pencurian dengan Kekerasan di Toko Jam Tangan Mewah PIK 2. Konferensi Pers diadakan di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Jumat, 14 Juni 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Polisi Tingkatkan Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila ke Penyidikan

Polda Metro Jaya menaikkan kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno ke penyidikan.


Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi

1 hari lalu

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Komnas HAM Papua Nilai Tindakan OPM Membakar Warga Paniai Tidak Manusiawi

Komnas HAM Papua juga mendesak OPM di seluruh wilayah tanah Papua agar menghormati nilai-nilai dan prinsip hak asasi manusia.


Alasan Koalisi Gunungkidul Melawan Proyek Resort dan Beach Club Raffi Ahmad Dkk

1 hari lalu

Lokasi proyek pembangunan resort dan beach club di kawasan bentang alam karst Gunungkidul dan Gunung Sewu, pada Jumat, 14 Juni 2024. Proyek ini diungkap oleh Raffi Ahmad di media sosial. Sumber: Koalisi Gunungkidul Melawan.
Alasan Koalisi Gunungkidul Melawan Proyek Resort dan Beach Club Raffi Ahmad Dkk

Koalisi Gunungkidul Melawan menyatakan masih menunggu realisasi dari janji Raffi Ahmad mundur dari proyek resort dan beach club Bekizart.


Kisah Ayat Suci, Pemuda Aceh Barat Ikut Tes Tamtama Polri dengan Sepatu Robek

1 hari lalu

Seorang calon siswa (casis) bernama Ayat Suci asal Kabupaten Aceh Barat bersemangat mengikuti tes tamtama Polri tahun anggaran 2024, walaupun harus mengikuti tes dengan memakai sepatu bekas dan sobek. Foto: Polda Aceh
Kisah Ayat Suci, Pemuda Aceh Barat Ikut Tes Tamtama Polri dengan Sepatu Robek

Calon siswa asal Kabupaten Aceh Barat mengenakan sepatu koyak atau robek saat mengikuti tes Tamtama Polri 2024 di Polda Aceh.