TEMPO.CO, Jakarta - Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024. Joko Anwar ingin menyuguhkan kisah film horor melalui tema religi, dikutip Antara.
Film Siksa Kubur dibintangi Faradina Mufti, Reza Rahadian, Happy Salma, Fachri Albar, Putri Ayudya, Cristine Hakim, Slamet Raharjo, Arswendi Bening, Niniek L. Karim, dan Jajang C. Noer. Adapun pemeran baru Runny Rudiyanti, Haydar Salishz, Muzakki Ramdhan, Widuri Puteri.
Joko Anwar mengatakan dibutuhkan kedewasaan sebagai manusia juga kreator dalam menggarap film horor Siksa Kubur. Oleh sebab itu, dalam momentum film panjangnya yang kesepuluh, dia merasa bekal itu telah cukup untuk membuat tema film yang membicarakan tentang kehidupan di alam kubur pasca kematian manusia.
Tentang Siksa Kubur
1. Film Horor Ketiga Reza Rahadian
Siksa Kubur karya Joko Anwar merupakan film horor ketiga yang dibintangi Reza Rahadian. Ia pernah bermain di Film Horor dan Pulau Hantu 2 yang bergenre horor komedi pada 2007-2008 saat mula menggeluti dunia peran.
"Saya sudah lama tidak mengambil film-film horor, karena saya rasa belum cukup percaya diri untuk terlibat," kata Reza aat konferensi pers film Siksa Kubur, pada Rabu, 13 Maret 2024.
2. Para Pemenang Piala Citra FFI
Penulis dan sutradara Joko Anwar menyatukan para pemeran dan kru yang berprestasi di industri hiburan dalam film horor terbarunya, Siksa Kubur. Diketahui, para pemeran yang dipilihnya didominasi para pemenang dan peraih nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia atau FFI. Jika dikumpulkan, Piala Citra yang pernah diraih para pemain dan kru film Siksa Kubur berjumlah 51.
Dua pemeran utama film itu, Faradina Mufti dan Reza Rahadian. "Faradina Mufti merupakan peraih nominasi Piala Citra FFI 2020. Reza Rahadian, merupakan peraih lima Piala Citra FFI," kata Joko Anwar di Studio 2 Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Rabu, 13 Maret 2024.
3. Nilai Agama
Dengan mengambil tema agama, tentunya sebelum film ini dibuat, ia terlah meriset dan mengkaji terlebih dulu istilah dan alur cerita yang ia ciptakan. Sehingga tidak melunturkan nilai agama dan pesan-pesan yang ingin disampaikan.
“Agar tidak menyalahi ajaran agama dan bisa jadi bahan renungan penonton, dan kami para pembuatnya. Para pemeran, juga betul-betul para pemikir sehingga sebelum syuting mereka mendiskusikan tema tentang siksa kubur secara serius," kata dia.
4. Setelah 20 Tahun
“Ini sudah film saya yang kesepuluh. Setelah 20 tahun bekerja sebagai penulis dan sutradara, rasanya saya ingin membuat film yang lebih punya makna, lebih dewasa,” kata Joko Anwar, pada Rabu 21 Februari 2024. Harapan dia, karya terbaru ini secara cerita dan pembangunan karakter lebih kuat dari film-film sebelumnya.
5. Tak Sekadar Jumpscare
Joko Anwar ingin menyampaikan pesan-pesan yang dalam dan menggugah hati, bukan sekadar mengejar efek visual mencekam. Menurut Joko, peran penting tata suara dalam film ini yang menjadi elemen kuat dalam menyampaikan cerita. Siksa Kubur bukan hanya sekadar tontonan visual, tapi juga pengalaman sensoris yang mendalam bagi para penonton.
Menurut Joko Anwar, film Siksa Kubur ingin membawa penonton melalui perjalanan yang menggugah hati. Tak hanya sekadar jumpscare dan kesadisan seperti biasanya film horor. Film ini menerapkan efek praktikal yang dominan daripada teknologi CGI. “Film ini penceritaan separuhnya ada di tata suara. Kami ingin penonton merasa berada di dalam kejadian-kejadian yang dialami karakternya, termasuk ke dalam kubur," katanya.
INTAN SETIAWATY | MARVELA | YUNI ROHMAWATI | ANTARA
Pilihan Editor: Pernah Bintangi 2 Film Horor, Ini Alasan Reza Rahadian Terlibat di Siksa Kubur