Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Terima Tudingan Butet Kartaredjasa, Relawan Projo DIY: Justru Dia yang Pansos

image-gnews
Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon "Tamu Agung" di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2022. Dalam pertunjukan ke-36 yang ditulis serta disutradarai oleh Agus Noor ini, tampil para aktor dan aktris panggung Indonesia, di antaranya Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Marwoto, Akbar, Marsha Timothy, Endah Laras, Mucle, Yu Ningsih, Woro Mustiko, F. Nadira, Mia Ismi, Yolanda Nainggolan, Joned, Wisben, Joind Bayuwinanda. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Relawan Pro-Jokowi atau Projo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebut seniman Butet Kartaredjasa sedang pansos atau panjat sosial karena melaporkan aksi seni panggungnya ke polisi. Butet dipolisikan relawan Jokowi karena aksinya saat membacakan pantun menyindir Jokowi dengan frasa binatang saat kampanye capres Ganjar Pranowo di Kulon Progo 28 Januari 2024 lalu.

Relawan Projo Sebut Butet Kartaredjasa yang Pansos

Menanggapi tuduhan pansos yang dilontarkan Butet, Ketua Relawan Projo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Aris Widhartanto merespon balik. "Padahal Mas Butet sendirilah yang sedang pansos dengan cara mengucapkan umpatan, menyebut nama binatang, yang ditujukan kepada Pak Jokowi," kata Aris saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 1 Februari 2024.

Aksi Butet yang mengumpat saat kampanye Ganjar, kata Aris, seperti meniru metode penceramah dan akademisi yang sempat viral di media sosial belakangan ini. Ia tak menyebut siapa sosok dimaksud. 

"Sebagai seniman besar, seharusnya Mas Butet bisa menerjemahkan program dan visi misi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam bentuk karya seni yang menarik dan mendidik di setiap kampanyenya," kata Aris, "Bukannya malah menggunakan umpatan kepada Presiden."

Pada saat kampanye politik, kata Aris, semua juru kampanye adalah representasi dari wajah para capres-cawapres yang didukungnya. Menurut dia, kata umpatan Butet justru merugikan Ganjar dan Mahfud. Kredibilitas Ganjar dan Mahfud bisa ternodai dengan kata umpatan tersebut.

Relawan Projo Khawatir Ditiru Anak-anak

"Kami juga mengkhawatirkan dampak yang lebih luas dari kata umpatan tersebut karena beredar luas di media sosial dan disaksikan oleh berbagai kalangan, bahkan anak-anak," ujar dia. 

Kalau kata umpatan itu dianggap sebagai sebuah kebiasaan dan kewajaran, ia melanjutkan, dapat mempengaruhi anak-anak untuk meniru umpatan itu. "Saya sendiri sebetulnya juga penikmat karya Mas Butet dan mendukung mas Butet untuk terus menghasilkan karya yang unik, menggelitik, tapi juga mendidik," ujar Aris. "Sebagai seorang seniman, Mas Butet akan dikenal dan dikenang akan karya cipta nya. Jangan sampai hal tersebut tercemar karena kata umpatan yang tidak pada tempatnya," kata Aris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Butet sebelumnya menyebut relawan  Projo pansos lantaran menggunakan aksinya untuk lapor polisi dalam kampanye Ganjar di Kulon Progo. "Oh nggak papa (dilaporkan), karena Projo-nya sedang pansos. Panjat sosial dari pantun saya, boleh-boleh saja semua warga bangsa ini melakukan apapun karena itu dijamin  undang-undang," kata Butet.

Butet dalam aksi panggungnya sempat menyinggung adanya pihak yang dalam masa kampanye ini membuntuti pergerakan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo. Kebetulan, saat Ganjar menghadiri kampanye di Kulon Progo itu, Jokowi juga berada di Yogyakarta. Butet lalu mengatakan bahwa yang kebiasaannya nginthil atau membuntuti adalah wedhus atau kambing.

Frasa Suog yang Dipersoalkan

Dalam pantunnya Butet juga membubuhkan frasa Suog dari kata Asu-og yang merujuk anjing saat menyebut aksi bagi bagi bantuan sosial sembako oleh Jokowi di masa kampanye. "Di sini keselamatan negara dijaga Megawati, di sana sembako wira wiri dibagi Jokowi. Padahal sembakonya itu milik kita, duit pajak rakyat, membangun negara, suog," kata Butet dalam pantunnya saat itu.

Saat ditanya soal frasa Suog (merujuk umpatan asu atau anjing)  yang kerap diucapkan Butet dalam berbagai kesempatan, menurut Butet itu hal biasa dalam relasinya kesehariannya. "Koe ngerti dewe (anda tahu sendiri), bagi saya, saya menyatakan 'asuog' itu bukan makian, itu suatu ekspresi personal saya atas berbagai hal," kata dia. 

"Misalnya saya mengagumi kepintaran orang, saya bilang 'Wedyan, koe pintere asu tenan og (Gila, kamu pintarnya kebangetan)," ucap Butet menambahkan, "Kalau untuk orang cantik saya sebut 'wasyu' itu artiya cantik banget, jadi frasa 'suog' itu dalam konteks saya bagaimana kata itu diekspresikan," ujarnya. "Tapi kalau saya bilangnya 'Asu!' Itu mengumpat, itu baru memaki, tapi kan saya tidak pernah, wong kalian saja sama saya juga begitu, apa kalian akan melaporkan ke Polda?" ujar dia.

Pilihan Editor: 4 Komentar Butet Kartaredjasa usai Dipolisikan: Putus Asa ke Jokowi hingga Singgung Kejatuhan Soeharto

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) disaksikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan President of the World Water Council, Loic Fauchon (kiri) menandatangani prasasti dalam acara Balinese Water Purification Ceremony rangkaian World Water Forum ke-10 2024 di Kura-Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu 18 Mei 2024. ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum/Aprillio Akbar
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.


Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Dewan Penasehat IM57+ Institute Novel Baswedan memberikan keterangan usai menyerahkan laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.


Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

3 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.


Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

4 jam lalu

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.


Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

5 jam lalu

Desain rumah dinas menteri di IKN (Dok.PUPR)
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.


Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

6 jam lalu

Immanuel Ebenezer alias Noel mengunjungi Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali di Kantor DPP Nasdem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO
Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas


Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

9 jam lalu

Seorang anggota Mer-C terus memantau perkembangan anggota Mer-C Tim Pelayaran Gaza di kantor Mer-c, Jakarta, Selasa (1/6). TEMPO/Subekti
Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.


Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

10 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato sambutannya saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar,  Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis 2 Amei 2024.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.


9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

11 jam lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.


Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

12 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.