TEMPO.CO, Jakarta - Aktir Nanie Darham diduga menjadi korban malpraktik operasi sedot lemak atau liposuction pada sebuah klinik di Jakarta Selatan. Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa 11 saksi terkait kematian perempuan bernama lengkap Nani Apriliani Darham pada 21 Oktober 2023 lalu.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi di Jakarta Selatan, Jumat 24 November 2023 mengatakan saksi yang dimaksud adalah dokter, perawat, bagian pendaftaran operasi dan keluarga. "Tiga saksi di antaranya merupakan dokter berinisial D, M, dan Y yang melakukan operasi sedot lemak," kata Yossi.
Kronologi Nanie Darham Meninggal saat Sedot Lemak
Hasil pemeriksaan para saksi didapatkan informasi bahwa Nanie Darham telah melakukan konsultasi sebelum dilakukan operasi. Pada 6 Oktober korban melakukan konsultasi langsung ke klinik terkait keinginan untuk melakukan sedot lemak. Kemudian pada 12 Oktober, korban kembali melakukan konsultasi namun secara daring.
Dari konsultasi tersebut serta hasil uji laboratorium yang menjadi rujukan, maka disepakati bahwa operasi sedot lemak dilakukan pada 21 Oktober.
Yossi menceritakan bahwa Nanie Darham meninggal pada Sabtu, 21 Oktober 2023 sekitar pukul 15.00 WIB saat sedang dilakukan operasi. Ketika dokter melakukan tindakan medis, korban tiba-tiba dalam kondisi tidak stabil sehingga para dokter memanggil ambulans untuk membawa korban ke salah satu rumah sakit di Jalan Barito, Jakarta Selatan.
Saat sampai di ruang instalasi gawat darurat (IGD), dokter yang berjaga di rumah sakit menyatakan pemain film Air Terjun Pengantin itu sudah meninggal.
Keluarga Nanie Darham Lapor ke Polisi
Keluarga Nanie Darham membuat laporan pada Minggu, 22 Oktober 2023 karena menduga adanya tindak malpraktik dari dokter yang menangani operasi sedot lemak tersebut. Setelah menerima laporan, tim reskrim langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sejumlah ruangan yang ada di klinik seperti ruang operasi dan area pendaftaran operasi.
Selain itu, pemeriksaan terhadap televisi sirkuit tertutup atau CCTV juga telah dilakukan petugas. "Jadi, kami menyita sejumlah dokumen terkait prosedur operasi dan prosedur yang terkait hal itu," ungkap Yossi.
Yossi menambahkan penyidik masih terus mendalami keterangan yang didapat dari tim dokter dan perawat. Informasi dari keluarga korban juga masih didalami terkait alasan-alasan korban ingin melakukan operasi sedot lemak tersebut.
Hasil Uji Laboratorium Sebelum Nanie Darham Meninggal
Penyidik masih memeriksa dokumen hasil uji laboratorium yang menjadi dasar dokter melakukan operasi sedot lemak kepada Nanie Darham. "Hasil laboratorium itu juga menjadi salah satu bahan diagnosa yang dilakukan oleh dokter sebelum dilaksanakannya operasi. Maka semua itu, fakta-fakta itu, informasi tersebut, nantinya akan kami koordinasikan terkait dengan pemeriksaan kami terhadap ahli," kata Yossi.
Penyidik juga menggali informasi dan mengecek tentang dokumen laboratorium itu dari tim ahli kedokteran melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pilihan Editor: 10 Risiko Melakukan Sedot Lemak