Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Chris Martin, Vokalis Coldplay yang Dukung Kebebasan Palestina sejak 2011

Editor

Nurhadi

image-gnews
Chris Martin menyanyikan lagu bersama band Coldplay saat tampil di Rose Bowl Stadium di Pasadena, California, AS, 30 September 2023. Konser Coldplay telah ditunggu-tunggu oleh ribuan penggemarnya di tanah air. REUTERS/Mario Anzuoni
Chris Martin menyanyikan lagu bersama band Coldplay saat tampil di Rose Bowl Stadium di Pasadena, California, AS, 30 September 2023. Konser Coldplay telah ditunggu-tunggu oleh ribuan penggemarnya di tanah air. REUTERS/Mario Anzuoni
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Band asal Inggris, Coldplay, bakal menggelar konser pertamanya di Indonesia nanti malam, Rabu, 15 November 2023, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Coldplay siap bermain dengan formasi inti mereka, termasuk sang vokalis Chris Martin.

Profil Chris Martin

Chris Martin lahir dengan nama Christopher Anthony John Martin pada 2 Maret 1977 di Exeter, Devon, Inggris. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara dari orangtua seorang guru musik dan akuntan. Dikutip dari Biography, minatnya dalam musik berkembang sejak usia muda dan ia membentuk band pertamanya, The Rocking Honkies, ketika menghadiri Exeter Cathedral School.

Setelah itu, ia melanjutkan sekolah di Sherborne School di Dorset, Inggris. Di sana, ia bertemu Phil Harvey yang menjadi bakal manajer Coldplay. Martin kemudian melanjutkan kuliah di University College London. Di sana ia mengambil studi dan lulus dengan gelar Studi Dunia Kuno.

Dilansir dari The Famous People, selama minggu orientasi perguruan tinggi pada 1996, Martin bertemu dengan gitaris Jonathan "Jonny" Buckland. Memiliki kecintaan yang sama di musik, keduanya memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan nama Pectoralz.

Pada 1997, band yang saat itu berganti nama menjadi Starfish merekrut Guy Berryman sebagai pemain bass dan Will Champion sebagai pemain drum. Setelah bergabungnya Guy dan Will, mereka sepakat mengganti nama band menjadi Coldplay.

Cukup tiga tahun bersama untuk Coldplay merilis album penuh pertama mereka bertitel Parachutes. Album ini sukses secara komersial dan berhasil mencapai puncak di tangga lagu Inggris. Selain itu, album ini juga masuk ke setengah bagian atas tangga lagu U.S. Billboard 200 dengan hits seperti "Yellow," "Trouble," dan "Don't Panic."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Album ini akhirnya mendapatkan sertifikasi platinum tujuh kali dan diganjar Penghargaan Album Inggris Terbaik di Brit Awards 2001 dan memenangkan Penghargaan Grammy 2001 untuk album musik alternatif terbaik. Kesuksesan itu menjadi awal yang baik bagi Coldplay. Setelahnya, mereka menerbitkan enam album penuh yang juga memiliki segmen penggemar tersendiri. 

Selain bersama Coldplay, Martin juga menekuni kariernya sebagai penyanyi solo dan kolaborator. Martin telah menulis berbagai lagu untuk artis solo termasuk grup pop Inggris Embrace dan penyanyi Jamelia.

Pada 2006, ia berkolaborasi dengan Nelly Furtado pada lagu "All Good Things (Come to an End)" di album Loose. Ia juga bekerja sama dengan Jay-Z pada "Beach Chair" di album Kingdom Come. Martin juga pernah berkolaborasi dengan rapper Kanye West, penyanyi pop Kylie Minogue dan Dua Lipa, serta DJ musik elektronik Avicii.

Selain aktif di dunia musik, Martin juga aktif di kegiatan sosial. Ia bersama Coldplay pernah melakukan konser amal untuk Haiti dan Republik Dominika. Martin dan Coldplay juga sejak 2011 mendukung kebebasan Palestina. Statement itu Coldplay umumkan lewat postingan di Facebook pada 2011 bertuliskan “Freedom for Palestine”. 

DEWI ELVIA MUTHIARINY | MITRA TARIGAN

Pilihan Editor: Jelang Konser Coldplay Chris Martin Jalan Tanpa Alas Kaki, Netizen: Seperti Akamsi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

24 menit lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

9 jam lalu

Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi simbolik UI Palestine Solidarity Camp di Lapangan Rotunda, Kampus Depok, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

10 jam lalu

Seseorang berjalan melewati tanda Kontes Lagu Eurovision di Malmo, Swedia, 1 Mei 2024. REUTERS/Tom Little
Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan


Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

11 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

13 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.