Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Maher Zain, Musisi Swedia yang Ikut Menyuarakan Dukungan untuk Palestina

image-gnews
Penyanyi religi Maher Zain melelang topi kesayangannya untuk di donasikan dalam malam amal kemanusiaan bertajuk Melayani Negeri Sepenuh Hati di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 19 Maret 2019. TEMPO/Nurdiansah
Penyanyi religi Maher Zain melelang topi kesayangannya untuk di donasikan dalam malam amal kemanusiaan bertajuk Melayani Negeri Sepenuh Hati di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 19 Maret 2019. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dan penulis lagu Maher Zain, belum lama ini menyatakan dukungannya untuk korban Palestina. Musisi Swedia keturunan Lebanon itu prihatin terhadap kondisi anak-anak tak bersalah yang meninggal akibat konflik berkepanjangan Palestina dan Israel.

Melalui akun X dia, Maher Zain kerap menulis unggahan untuk membangkitkan antusiasme publik tetap peduli penderitaan warga Palestina. Pada Selasa, 17 Oktober 2023, Maher Zain menyoroti penderitaan seorang ibu yang kehilangan anak-anaknya karena terbunuh.

Siapa Maher Zain?

Namanya dikenal karena karya musiknya, seperti Thank You Allah dan Forgive Me. Maher Zain lahir di Tripoli, Lebanon, pada 16 Juli 1981. Ia pindah bersama keluarganya ke Swedia pada usia 8 tahun. Kesukaan dia terhadap musik tumbuh sejak usia dini ketika menerima hadiah keyboard pada usia 10 tahun.

Dikutip The Famous People, ayahnya, Mustafa Maher, penyanyi paruh waktu pada masa mudanya. Saat Maher Zain berusia 8 tahun, keluarganya pindah dari Lebanon dan menetap di Swedia. Ayahnya sempat tampil dalam pertunjukan lokal di Lebanon, tetapi setelah pindah ke Swedia, ia tidak banyak berkecimpung dalam musik.

Maher Zain masuk ke perguruan tinggi teknik untuk menjadi insinyur aeronautika. Dia mendapat gelar sarjana. Namun, dia tetap bekerja sebagai produser musik separuh waktu.

Pada 2005, ia bertemu dengan produser musik Swedia, RedOne. Sebelum itu, Maher telah bekerja sebagai produser musik solo. Bekerja dengan RedOne memberinya banyak ruang untuk bereksperimen dan berkembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2009, Maher Zain sudah cukup dikenal dalam dunia musik New York. Tahun itu, ia menandatangani kontrak dengan Awakening Records. Album debutnya, Thank You Allah, dirilis pada November 2009, berisi 13 lagu. Ada dua lagu bonus dari album ini Palestine Will Be Free

Maher Zain menjadi superstar di Malaysia. Pada 2010, ia artis yang paling banyak dicari di Google di negara itu. Thank You Allah album terlaris di Malaysia pada 2010. Pada 2012, Maher merilis album lain, Forgive Me, yang sekali lagi dirilis oleh Awakening Records.

Album ini mendapat julukan 7 kali platinum di Malaysia. Terjual lebih dari 100 ribu salinan. Maher Zain juga merilis video musik untuk beberapa lagu dari album ini. Pada 2016, ia merilis album One. Namun, album ini tidak bisa mencapai popularitas dari dua album pertamanya. Album ini berisi 15 lagu dan enam lagu bonus yang juga sukses di Malaysia.

Pilihan Editor: Dukung Palestina, Maher Zain dan Zaskia Adya Mecca Soroti Derita Ibu dan Anak-anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 jam lalu

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

6 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

8 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

14 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

17 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

20 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

21 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.