TEMPO.CO, Jakarta - Bioskop dan popcorn adalah dua hal yang hampir tidak bisa terpisahkan. Lantas, apa yang membuat keduanya begitu identik?
Dikutip dari Britannica, bioskop dan popcorn populer dari awal abad ke-20. Pada 1920-an, bioskop mulai meraih popularitas yang meningkat pesat. Saat itu tiket masuk untuk menonton film relatif murah, tetapi industri bioskop berusaha mencari cara untuk meningkatkan pendapatan. Inilah awal mula kerja sama yang tak terduga dengan makanan ringan yang dikenal sebagai popcorn.
Saat itu, di Amerika, bioskop menjadi salah satu tempat hiburan yang dapat dikunjungi banyak orang karena hiburan yang relatif murah. Karena popcorn juga merupakan makanan murah, berkualitas dan mudah disediakan, pengusaha bioskop mulai menjualnya. Popcorn menjadi pilihan yang terjangkau dan memuaskan penonton. Inilah saat kerjasama yang baik antara popcorn dan bioskop.
Dilansir dari Smithsonian Mag, salah satu faktor penting mengapa popcorn menjadi ikonik di bioskop adalah suara gigitan popcorn yang renyah ketika dimakan berfungsi sebagai salah satu cara untuk mengisi ruang hening selama adegan-adegan film yang tidak memiliki dialog. Suara ini juga memberikan pengalaman tambahan saat menonton bioskop.
Selain itu, aroma harum popcorn yang menyebar di seluruh ruangan memberikan sensasi yang menyenangkan dan mengingatkan penonton tentang pengalaman menyenangkan ketika menonton film.
Tidak dapat dipungkiri bahwa popcorn di bioskop juga berperan dalam strategi bisnis. Meskipun harga popcorn mungkin jauh lebih mahal daripada biaya produksinya, konsumen seringkali merasa bahwa ini adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman bioskop.
Mengingat persaingan dengan platform streaming dan hiburan rumahan, pendapatan dari penjualan makanan dan minuman di bioskop juga membantu menopang pendapatan bioskop itu sendiri.
Pilihan Editor: Popcorn BIsa Jadi Camilan Sehat Ini Tips dari Ahli Diet