TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi, Mariah Carey digugat karena dugaan pelanggaran hak cipta atas lagu All I Want for Christmas Is You. Penulis lagu Andy Stone mengklaim bahwa dia ikut menulis lagu dengan judul yang sama lima tahun sebelumnya dan tidak memberikan izin untuk menggunakannya.
Dalam gugatan yang diajukan oleh Andy Stone ke Pengadilan Distrik AS di Distrik Timur Louisiana, ia mengklaim bahwa lagu All I Want for Christmas Is You diambil dari lagu dengan judul yang sama yang ia tulis untuk Vince Vance & the Valiants pada 1989. Vince Vance & the Valiants merupakan rup musik country pop, rock and roll dari New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat di mana Andy Stone sebagai anggotanya.
Penyanyi berusia 53 tahun dan rekan penulisnya, Walter Afanasieff disebutkan dalam gugatan. Andy Stone mengklaim bahwa Mariah Carey dan kolaboratornya secara sadar dan sengaja terlibat dalam kampanye untuk melanggar hak cipta Andy Stone atas lagu tersebut.
Andy Stone meminta ganti rugi sebesar USD 20 juta atau Rp 288 miliar dari Mariah Carey, rekan penulisnya, dan Sony Music Entertainment atas penyalahgunaan serta pelanggaran hak cipta. Meski kedua lagu tersebut memiliki lirik dan melodi yang berbeda, Andy Stone menuduh Mariah Carey dan rekan-rekannya secara ilegal mengeksploitasi popularitas dan gaya unik grup musiknya, serta menciptakan kebingungan dengan merekam lagu versi baru tanpa izin darinya.
Mariah Carey di video klip All I Want for Christmas is You. (Youtube)
Lagu All I Want for Christmas Is You versi Mariah Carey dirilis pada 1994. Lagu yang telah dirilis hampir tiga dekade tersebut merupakan bagian dari album Mariah Carey berjudul Merry Christmas.
Merry Christmas dirilis oleh Columbia Records pada 1 November 1994 dan menjadi album Natal di Amerika Serikat terlaris sepanjang masa, terjual lebih dari 15 juta kopi di seluruh dunia. All I Want for Christmas Is You menjadi lagu yang paling terkenal dan sering masuk kembali ke tangga lagu setiap tahun. Sejak dirilis, lagu versi Mariah Carey telah menduduki puncak tangga lagu di beberapa negara dan dilaporkan telah menghasilkan royalti lebih dari USD 60 jutadan telah diputar 1 miliar kali di Spotify.
Dalam buku biografinya The Meaning of Mariah Carey, ia mengingat proses penulisan lagunya yang awalnya tidak terinspirasi oleh Natal. “Saya benar-benar memainkan sebagian besar lagu dengan keyboard Casio kecil yang murah,” tulisnya. “Tapi itu perasaan yang ingin saya tangkap dari lagu itu. Ada rasa manis, kejelasan, dan kemurnian di dalamnya.”
Pengacara Andy Stone pertama kali menghubungi Mariah Carey tahun lalu namun tidak dapat mencapai kesepakatan apa pun. Korporasi juga melaporkan bahwa ada 177 entri yang terdaftar di Kantor Hak Cipta Amerika Serikat dengan nama All I Want for Christmas Is You.
THE GUARDIAN | INDEPENDENT
Baca juga: Lagu-lagu Hits Mariah Carey, Ada Single All I Want For Christmas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.