Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah di Balik Hari Puisi Sedunia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Emha Ainun Nadjib membaca puisi dalam gladi resik pentas teater berjudul
Emha Ainun Nadjib membaca puisi dalam gladi resik pentas teater berjudul "Nabi Darurat Rasul Ad-Hoc" di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (8/3) malam. Nabi Darurat Rasul Ad-Hoc merupakan refleksi terbaru Emha Ainun Nadjib terhadap carut marut keadaan manusia di bumi dan akan dipentaskan 9 Maret 2012. TEMPO/Agung Pambudhy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hari Puisi Sedunia atau biasa disebut dengan World Poetry Day adalah sebuah perayaan yang diperingati setiap tanggal 21 Mater. Namun, sudah tahukah Anda cerita di balik Hari Puisi Sedunia?

Hari Puisi Dunia yang diperingati pada 21 Maret adalah hasil resolusi UNESCO pada 1999. Dari laman milik UNESCO disebutkan bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Dunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi di seluruh dunia.

Selain itu, Hari Puisi Dunia dimaksudkan untuk memberikan pengakuan dan dorongan bagi gerakan puisi nasional, regional, dan internasional.

Di samping itu, untuk merayakan Hari Puisi Dunia biasanya akan diselenggarakan sejumlah festival puisi, seperti Festival Puisi Cork, Festival Puisi Bogota, dan sebagainya.

Sejatinya, Hari Puisi banyak dirayakan pada bulan Oktober dan di akhir abad ke-20 banyak yang merayakannya pada 15 Oktober atau bertepatan dengan hari lahir Virgil, seprang penyair asal Romawi. Namun, tradisi merayakan puisi di bulan Oktober masih diterapkan di banyak negara.

Perbedaan perayaan Hari Puisi ini tidak mereduksi esensi dari peryaan Hari Puisi, seperti yang disebutkan dalam laman UNESCO bahwa puisi adalah ekspresi yang murni dari kebebasan linguistik.

EIBEN HEIZIER
Baca: Sapardi Djoko Damono Pernah Tidak Puas dengan Karyanya, Sajak Apa


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

12 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

12 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.


Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

13 hari lalu

Joko Pinurbo/Foto: CANTIKA/Brigitta Innes
Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.


Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

13 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca


Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

13 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo


Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

13 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

13 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.


Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

50 hari lalu

Penyair Gus Jur Mahesa membaca puisi dalam aksi Jokowi Offside di Cikapundung River Spot, Bandung, Jawa Barat, 7 November 2023. Aksi yang dihadiri akademisi, praktisi seni budaya, dan mahasiswa, bersama Forum Masyarakat Sipil Jawa Barat, melakukan aksi tiup peluit sebagai simbol menentang intervensi dan kolusi Presiden Jokowi terkait putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi. TEMPO/Prima mulia
Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

50 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

50 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.