TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Tirta menjelaskan perdebatan mengenai kebijakan Komisi Penyiaran Indonesia dalam membuat aturan tentang protokol kesehatan yang berbeda antara talkshow - reality show dan sinetron. Ia mengajak Ketua KPI Agung Suprio untuk berbicara di kanal Youtube Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada Selasa, 16 Februari 2021.
"Kenapa KPI tidak pernah menegur, tidak pernah ada surat teguran untuk sinetron Pak?" tanya Deddy dan langsung diiyakan oleh Gilang Dirga yang menjadi co host ayah Azka Corbuzier itu.
Pertanyaan Deddy Corbuzier langsung ditanggapi oleh Agung. "Pemerintah mestinya apresiasi kepada para pesohor. Ketika mereka mau menggunakan masker saya yakin engap, saya aja ini ngomong engap banget," kata Agung. "Pengorbanan TV, artis luar biasa di era pandemi. Mereka betul-betul menjadi ujung tombak tentunya bersama dengan dokter dan tenaga kesehatan."
Baca juga: Pertanyakan Sinetron yang Boleh Tidak Bermasker, Deddy Corbuzier Mengaku Pengap
Ia mengatakan bahwa dokter Tirta yang pertama kalinya menyampaikan aspirasi dan kritikan dari masyarakat mengenai perbedaan kebijakan tersebut. Sinetron tidak mendapatkan teguran meski menampilkan adegan tidak mengenakan masker dan tidak ada jaga jarak antar pemain. Tetapi berbagai program talk show dan reality show mendapat teguran saat tidak jaga jarak.
Deddy Corbuzier. Foto/Instagram/mastercorbuzier
"Muncul polemik sinetron, kebetulan sahabat saya ini, dokter Tirta saling WA, dia mengingatkan tanggal 23 Januari 2021, kami rapat dengan satgas pada 13 Januari. Dokter Tirta ini sensitif banget, dia tahu aspirasi dari teman-teman termasuk mas Deddy dan mas Gilang kemudian beliau WA ke saya, ‘Mas bagaimana nih sinetron?’," katanya.
Dengan spontan dokter Tirta mengatakan bahwa pihak yang pertama kali melayangkan protes atas perbedaan kebijakan tersebut bukan dari kalangan selebriti. "Tahu gak yang protes pertama justru bukan artis. Yang protes pertama itu krunya reality show tapi aku gak bisa bilang," katanya.
Baca juga: Alasan Dokter Tirta Tak Setuju Ada Denda Bagi Penolak Vaksin
Dokter Tirta mengatakan alasan kebijakan sinteron belum ada hingga saat ini terkait protokol kesehatan karena tidak ada dasarnya. "Ini kan virus baru sementara kita belajar adaptasi negara lain. Dari virus nyebar Maret, lihat aja Kebijakan KPI baru keluar November, sehingga Satgas takut salah, KPI takut salah. Belum komunikasi publik kurang baik. Sinetron belum bisa ditegakkan karena belum ada dasarnya untuk ditegakkan," katanya.
Dokter Tirta melihat adanya celah dari kebijakan KPI khususnya terhadap sinetron yang akan menimbulkan konflik. "Makanya tanggal 23 Januari saya ingatkan, ada celah di dasar ini. Yang ditegakkan baru talk show dan reality show, yang sinetron ini belum, akan ada protes dari teman-teman reality show. Sebelum penegakan itu ada dasar teguran harus ada KKPI, itu diturunkan dari peraturan satgas, itu belum ada aturan untuk sinetron," katanya.
Gilang Dirga pun ikut heran mengapa kebijakan tersebut tidak mendahulukan sinetron terlebih dulu yang lebih digandrungi masyarakat. "Kalau kita melihat TV kan itu bicara soal share, penonton paling banyak itu adalah sinetron kenapa gak yang itu dulu supaya yang lain ikut," kaa Gilang. Dokter Tirta menilai bahwa itu terjadi karena belum adanya diskusi dengan pihak TV mengenai aspirasi kebijakan sinteron pada 13 Januari lalu.
MARVELA