Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari Hilal dari Bulan Terbelah

Reporter

image-gnews
Karya seniman Radhinal Indra berjudul Hilal yang Lain. (Instagram - @ruci.art)
Karya seniman Radhinal Indra berjudul Hilal yang Lain. (Instagram - @ruci.art)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tepat setelah matahari tenggelam, keriuhan dan perdebatan menjelang penentuan 1 Ramadan dalam kalender masehi selalu bergulir hampir setiap tahun. Dua organisasi besar Islam hampir tidak pernah sejalan kapan harus memulai berpuasa dan merayakan Idul Fitri. Perbedaan titik mula Ramadan dan Syawal selalu menyisakan selisih satu hari akibat adanya interpretasi berbeda antara Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dalam penentuan bulan sabit muda pertama atau hilal.

Tegangan yang muncul dari tarik-menarik antara dua sudut pandang menjadi poin utama yang menarik perhatian Radhinal Indra sebagai seniman. Indra mencoba menerjemahkan ketegangan pemikiran antara kegamangan itu secara visual lewat karya dua dimensional dan sebuah instalasi. Karya Indra bisa dinikmati dalam pameran "Ketika Bulan Terbelah" bersama Rubanah Underground Hub yang bekerja sama dengan RUCI Art Space pada 15 Agustus lalu hingga 12 September 2020.

"Saya melihat ketegangan antara dua organisasi besar ini bukanlah semata-mata ketegangan keyakinan, tapi lebih kepada perbedaan metode dan prinsip dalam mengamati bulan," tutur Indra kepada Tempo, Kamis lalu.

Perbedaan pemikiran tersebut merujuk pada perbedaan tafsir kedua organisasi terhadap salah satu Hadits Riwayat Bukhari tentang Sabda Nabi Muhammad SAW mengenai Hilal, sehingga ‘membelah’ kedua kubu. Dalam interpretasi Indra, terbelahnya dua organisasi besar di Indonesia atas pengamatan hilal itu mirip seperti Ketika Nabi Muhammad SAW membelah bulan di langit.

Pria kelahiran 1989 ini pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan fokus Desain Grafis. Tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang akademis, sangat mempengaruhi proses pembuatan karyanya. Penggabungan antara wawasan ilmiah dalam penciptaan karya seninya selama ini telah menjadi faktor kuat yang selalu muncul dalam karya-karya Indra.Karya seniman Radhinal Indra berjudul Bersitegang Berhimpitan. (Instagram - @ruci.art)

Di kebanyakan karyanya, Indra selalu berfokus mencari hubungan antara benda langit dan manusia. Menurut dia, fenomena perdebatan tahunan mengenai hilal bulan untuk penentuan 1 Ramadhan ini merupakan salah satu bukti bagaimana benda langit --dalam hal ini bulan, dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia terus-menerus setiap tahun. Ia yakin perdebatan itu akan tetap muncul di tahun-tahun ke depan.

"Saya beranggapan, mungkin saja ketegangan antar dua organisasi ini adalah sesuatu yang harus kita jaga karena menjadi fondasi dalam menghargai perbedaan pendapat dan metode terhadap suatu masalah," ucap Indra.

Pengalaman personal Indra pun tak lepas dari keterikatan benda langit itu dengan kehidupan manusia. Masih kuat dalam ingatan bagaimana Indra menunggu sidang isbat tahunan yang diadakan oleh Kementerian Agama. Dari pengalaman pribadinya pun juga harus menghadapi waktu awal Ramadan dan Lebaran dilaksanakan di hari yang berbeda.

"Pengambilan keputusan ini bukan hanya persoalan agama tetapi mempengaruhi banyak hal. Contohnya, pertimbangan membeli tiket kendaraan untuk pulang kampung. Bahkan, dalam satu keluarga bisa berbeda pendapat. Ibu saya sering kali berpuasa duluan," kata Indra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karya-karya dalam pameran Ketika Bulan Terbelah ini dikurasi oleh Dwihandono (Doni) Ahmad. Dibuka secara tatap muka, pameran karya Indra digelar dalam dua mode, yaitu terang dan gelap. Pada pukul 11.00-16.00 diatur dalam kondisi gelap (dark mode). Kemudian pada pukul 16.00-20.00 mode pameran akan kembali terang (light mode). Penerapan dua mode itu, menurut Indra, untuk menciptakan pengalaman yang beda dalam menikmati suatu pameran seni.

"Salah satu karya yang kami tampilkan itu berupa inflatables bulan yang dapat menyala terang menerangi seluruh ruangan galeri, menurut saya akan lebih baik jika lampu galeri lain semuanya dimatikan," ujar Indra.

Dalam kurasinya, Doni Ahmad melihat penerjemahan atas perbedaan terlihat pada karya berujudul Bersitegang Berimbang. Pengulangan secara vertikal pada bentuk bulan dengan susunan membentang secara horizontal menghadirkan ilusi visual terendiri, yaitu seolah bulan tengah bervibrasi terombang-ambing ke atas dan ke bawah akibat garis edarnya yang menegang karena ditarik oleh kekuatan dari kiri dan kanan.Karya seniman Radhinal Indra berjudul Berpura-pura Berputar-putar. (Instagram - ruci.art)

Interpretasi yang sama juga terlihat pada ujung-ujung dari karya Bersitegang Meregang yang menggunakan kait-kait ber-suspensi untuk memberi ilusi getaran yang seolah muncul dari tegangan. "Pada lempeng penahan kait dinding, Indra tak lupa menuliskan beberapa kata dari hadits yang memicu perbedaan tafsir," ujar Doni.

Berbeda dari kekaryaan Indra yang sebelumnya, pameran kali ini juga menampilkan sebuah instalasi bulan yang terhimpit oleh dua mimbar. Karya berjudul Bersitegang Berhimpitan itu bercermin pada ritual tahunan yang terjadi di Indonesia. Karya ini, ujar Doni, membawa sisi-sisi yang lebih sosial terkait kehadiran dua organisasi Islam yang mempertentangkan cara melihat bulan. "Keberadaan bulan itu sendiri seolah menjadi demikian penting di masyarakat karena dibahas dan diangkat sebagai topik berargumen oleh dua organisasi massa," kata Doni.

Meski begitu, tidak semua karya Indra menunjukkan ketegangan. Karya berjudul Hilal yang Lain lebih dekat ke pemandangan daripada persoalan ketegangan sudut pandang, meski secara komposisi dan warna lebih mendekati lukisan alam benda.

Menurut Doni, lukisan ini menunjukkan sudut pandang Indra ditengah-tengah perdebatan. Doni menilai rasa keingintahuan (curious) menjadi pilihan Indra dalam menyikapi ketegangan antara dua sudut tersebut. "Keseluruhan pameran ini menjadi bentang pemandangan eksplorasi Radhinal Indra dalam menanggapi perbedaan sudut pandang," kata Doni.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

15 jam lalu

Karya Dzikra Afifah berjudul Fragilization by Landscape(Kathe Kollwitz Appropriation) berukuran 33 x 35 x 27 cm. (Dok.Orbital).
Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

19 jam lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

9 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

17 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Lebaran Ditetapkan 10 April, Hilal Tak Tampak di Ufuk Bandung

17 hari lalu

Petugas LDII NTB bersama BMKG Stasiun Geofisika Mataram dan Kanwil Kementerian Agama NTB memantau hilal Ramadhan melalui teleskop di pantai Loang Baloq, Mataram, NTB, Selasa, 9 April 2024. Tim Gabungan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1445 Hijriah di NTB menyatakan tidak dapat melihat hilal karena tertutup awan. ANTARA/Dhimas Budi Pratama
Lebaran Ditetapkan 10 April, Hilal Tak Tampak di Ufuk Bandung

Hilal penentu Lebaran 2024 sempat tak teramati dari Bandung.


Penentuan Awal Syawal 1445 H, Kemenag Kembali Gelar Seminar Hisab Posisi Hilal Sore Ini

17 hari lalu

Penerjemah bahasa isyarat menyampaikan pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengenai hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 setelah hasil rukyat Kemenag di 134 titik di Indonesia menyatakan tidak dapat melihat hilal. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Penentuan Awal Syawal 1445 H, Kemenag Kembali Gelar Seminar Hisab Posisi Hilal Sore Ini

Diisi oleh pembicara dari Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, H. Cecep Nurwendaya, masyarakat bisa menyaksikan seminar lewat siaran langsung di Youtube.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

17 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Lebaran 2024 di Depan Mata, Bagaimana Ancang-ancang Pemantauan Hilal?

18 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Lebaran 2024 di Depan Mata, Bagaimana Ancang-ancang Pemantauan Hilal?

BMKG bersiap mengamati hilal bersama sejumlah organisasi massal. Posisi bulan sabit menentukan 1 Syawal 2024.


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

18 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama