TEMPO.CO, Jakarta - Gus Miftah mengancam akan memperkarakan para pengedit lalu menyebarkan videonya tentang sikapnya menghadapi imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah.
“Banyak beredar potongan video, seolah-olah saya anti kebijakan pemerintah dalam masalah Corona,” kata dia di video yang ia unggah di Instagramnya pada Selasa. 24 Maret 2020. Sebaliknya, ia menyatakan sebagai pemilih pemerintahan ini dan terlibat di dalamnya.
Tapi ia mengakui, pada awalnya ia kurang memahami soal penyebaran wabah corona yang meluas dan berlangsung cepat ini. “Makanya suka guyon,” ujarnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa ia mendukung semua kebijakan pemerintah. “Tolong jangan benturkan saya dengan pemerintah. Hari ini Gus Miftah stay terhadap kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah. Anda yang suka motong, akan saya kejar,” ucapnya.
Gus Miftah mengunggah foto dirinya bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto Instagram
Beberapa jam sebelumnya, ia juga mengunggah video untuk menenangkan para panitia pengajian yang mengundangnya untuk berdakwah. “Saudaraku, minta maaf, ya sudahlah untuk ikut kebijakan pemerintah untuk stay di rumah supaya virus Corona tidak semakin beringas menyebar kemana-mana,” ujarnya. ‘
Menurut Gus Miftah, dengan keluarnya Maklumat Kapolri yang berisi penegasan agar masyarakat tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan untuk mencegah penularan virus Corona. “Jangan sampai gara-gara Corona ini mengakibatkan kasus hukum karena melanggar maklumat ini,” kata dia. Ia menjanjikan pengajian online di channel Youtube, Instagram, dan Facebooknya tiap malam.
Sebelumnya, beredar potongan video Gus Miftah saat berdakwah. Pada tayangan itu Gus Miftah mengatakan tidak semua rakyat Indonesia bekerja sebagai pegawai negeri sipil, polisi, tentara, atau karyawan kantoran yang mendapatkan gaji tetap. “Lha kalau orang kecil, gak boleh manggung, lha yang dipakai buat makan apa?” tanyanya kepada jamaahnya.
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah. Youtube/@Deddy Corbuzier
Menurut dia, pemerintah sudah semestinya tidak sekadar memberikan imbauan untuk melakukan social distancing dan berdiam di rumah. “Kalau memang pemerintah mengimbau rakyat di rumah, ya gampang, maka pemerintah harus menanggung biaya makan untuk rakyat selama tinggal di rumah,” ucapnya.
Tapi, sahabat Deddy Corbuzier ini menuliskan keterangan pada video yang ia unggah pada Senin, 24 Maret itu berbeda dari potongan video itu. “Saya support full imbauan pemerintah. Awas jangan gara-gara corona kita berurusan dengan masalah hukum. Baca dan pahami ikuti maklumat Kapolri!!!” katanya pemilik dan pengelola Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Yogyakarta.
“Kita bisa ikut berperan kok membantu pemerintah dan aparat keamanan ( TNI/POLRI ) menghentikan penyebaran corona dengan berdiam diri di rumah saja.”