TEMPO.CO, Jakarta - Tak terasa usia band D'Masiv sudah 17 tahun pada Maret 2020 ini. D’Masiv adalah salah satu band yang belum pernah ganti personel dari awal terbentuk hingga sekarang.
Bisa bertahan selama belasan tahun tentu bukanlah hal yang mudah. Mereka pun membocorkan rahasia kekompakannya. “Jadi kita tuh sampe sekarang selalu melakukan hal-hal yang sering kita lakukan dulu. Contohnya kaya nyari alat musik bareng,” ujar Rian sang vokalis di acara press conference Kala Sang Surya Tenggelam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Maret 2020.
Band yang beranggotakan Rian, Kiki, Ray, Wahyu dan Rama ini juga selalu menyempatkan makan bersama. “Kalau lagi tur nih, dihotel kita selalu nyempetin makan bareng. Mau sarapan, makan siang, atau makan malem. Itu hal yang kecil ya, tapi buat kita tuh adalah salah satu cara membangun chemistry,” kata Rian.
Menurut Rian, chemistry dapat menghilang jika tidak dipupuk dan disiram. D'Masiv pun menyiramnya dengan makan atau sekedar olahraga bersama. Setahu Rian, band-band yang pecah biasanya disebabkan karena tidak adanya komunikasi.D’Masiv usai press conference peluncuran Kala Sang Surya Tenggelam di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020. Foto | TEMPO | Alfi Salima Puteri
“Nah kalau kita tuh 17 tahun bareng ya masih sama. Masih gini-gini aja. Kaya tadi kita abis kasih surprise ulang tahun buat Ray. Jadi ulang tahunnya kaya anak kecil, ditutup matanya. Kita dateng semua.Itu kayanya simple, kecil, sepele tapi luar bisa pengaruhnya dalam menjalin sebuah chemistry,” jelas Rian.
Jika ada perbedaan pendapat, anggota D'Masiv akan langsung berdiskusi di hari yang sama untuk mencari jalan keluar terbaik untuk bersama. “Biasanya kalau anak band kan suka beda pendapat saat latihan, aransemen lagu atau apapun. Jadi kita langsung selesaiin hari itu juga. Jangan sampai ada dendam atau uneg-uneg lah. Karena itu bisa jadi bom waktu juga kan,” kata Ray, bassis D'Masiv.
ALFI SALIMA PUTERI