TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan anyar Hiroaki Kato dan Arina Ephipania atau lebih dikenal dengan Arina Mocca meluncurkan single Nada Sousou pada Rabu, 27 November 2019. "Ini lagu kesukaan kami berdua, kami suka banget Nada Sousou," kata Hiroaki Kato kepada Tempo pada Jumat, 29 November 2019.
Nada Sousou merupakan lagu asal Okinawa, Jepang yang dibawakan oleh grup musik Begin. Namun lagu ini mulai menjadi populer ketika dinyanyikan oleh Rimi Natsukawa pada 2001. Nada Sousou memiliki arti air mata yang mengalir tanpa disadari. Lagu ciptaan penyanyi jazz asal Jepang Ryoko Moriyama ini berkisah mengenai pengalaman pribadinya yang ditinggal oleh sang kakak untuk selama-lamanya. Sehingga lagu Nada Sousou sering digunakan saat acara perpisahan di Jepang.
Arina menuturkan, ia mulai mengenal lagu itu saat berlibur dan tinggal dua pekan di rumah Hiroaki Kato di Jepang pada 2008. Saat itu, ia mendengar ayah Hiro menyanyikan lagu Nada Sousou. Begitu mendengarnya Arina langsung jatuh cinta dan mempelajari lagu tersebut. "Sangat suka dan tersentuh pertama kali denger lagu itu," kata Arina.
Atas kecintaannya dengan lagu tersebut membuat Arina dan Hiroaki Kato memutuskan untuk menyanyikan ulang dengan terjemahan Bahasa Indonesia. "Nada Sousou lagu yang harus diterjemahkan karena punya nilai historis sendiri, kita sama-sama suka dan lagunya emang bagus sekali," kata Arina. Lagu Nada Sousou yang mereka nyanyikan ini akhirnya menjadi single kelima yang muncul di album perdana Hiroaki Kato pada 2017.
Pasangan yang baru menikah pada Februari lalu ini mempercayakan pada sahabat mereka, Tulus sebagai pengarah kreatif dalam pembuatan video klip lagu ini. Mereka mengatakan bahwa Tulus menyukai lagu ini dan tertarik untuk terlibat dalam proses pembuatan video klipnya. "Waktu itu Tulus bilang kalau suatu hari mau buat video klip, gue (Tulus) yang jadi produser ya, dia bilang gitu ke aku di tahun 2017," kata Hiroaki Kato.
Dalam video klip tersebut mereka memilih nuansa Bali karena budaya dan adat yang dirasa sesuai dengan filosofi lagu Nada Sousou. "Budaya dan adat yang lebih cocok itu di Bali, fokus dengan adat yang ada di Ubud," kata Hiroaki Kato.
MARVELA