TEMPO.CO, Jakarta - Tantangan terbesar Hanung Bramantyo dalam membuat film Bumi Manusia adalah waktu. Dalam waktu singkat, ia harus menyiapkan set dan properti syuting agar film ini bisa mendekati suasana yang terbangun dalam novel. “Waktunya sangat mepet, sementara kita harus membangun rumah yang sangat mirip dengan apa yang ada di novel,” kata Hanung saat berkunjung ke kantor Tempo pada Senin, 12 Agustus 2019.
Hanung berhasrat set dan sauana yang terbangun dalam setting film itu sesuai dengan imajinasinya saat membaca novel dari sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer itu. Contohnya, ia ingin jenis rumah tingkat kayu yang lusuh dan berdebu.
Ia mengakui, untuk mengeset rumah seperti halnya rumah layak tinggal, bisa memakan waktu lama. Apalagi masa karantina pemain agar bisa beradaptasi dan menyatu dengan set, jelas tidak bisa dikerjakan dalam waktu singkat.
Usai masa syuting, ayah lima anak ini tengah memikirkan kelanjutan rumah yang sudah dibangum untuk lokasi syuting Bumi Manusia. Hanung berniat menjadikannya situs atau museum yang bisa dinikmati wisatawan sekaligus sebagai tempat belajar sejarah. “Rencananya rumah dari set Bumi Manusia ini bakal dijadikan museum saja.”
FIRA PRAMESWARI