TEMPO.CO, Jakarta - Amora Lemos, putri pasangan penyanyi Krisdayanti dan Raul Lemos digaet untuk mengisi soundtrack film Rumah Merah Putih. Film tersebut merupakan karya terbaru dari rumah produksi Alenia Pictures.
Dalam film bertema persahabatan ini, Amora menyanyikan lagu ciptaan Elfa Secioria, “Sahabat Tersayang”. Lagu ini merupakan debut dari Amora Lemos.
Krisdayanti menyampaikan dukungan melalui akun Instagramnya, “Di saat usianya sekarang baru menginjak 7 tahun.. Amora sudah memiliki talenta yang luar biasa dalam bidang tarik suara.. Amora sudah mulai rekaman!” tulis Krisdayanti.
Amora mulai menyanyi dari usia belia. Di usianya yang baru menginjak 7 tahun, menandakan Amora dua tahun lebih cepat terjun ke dunia tarik suara ketimbang sang bunda.
Nia Zulkarnaen selaku executive producer menyampaikan alasannya memilih Amora Lemos, “Saya dan Mas Ale melihat di usianya yang masih sangat belia Amora memiliki bakat yang luar biasa dan memiliki suara yang khas. Kami yakin Amora lah yang pas untuk membawakan lagu ‘Sahabat Tersayang,” tulis Nia lewat keterangan Media yang diterima Tempo.
Film Rumah Merah Putih mulai tayang tanggal 20 Juni 2019. Dalam film ini, akan memperlihatkan kematangan peran Pevita Pearce yang dikenalkan potensinya sejak 13 tahun lalu oleh Alenia Pictures dalam film “Denias”. Pevita berperan sebagai Maria Lopez.
Film Rumah Merah Putih menandai kembalinya Alenia Pictures setelah lima tahun lalu membuat film Seputih Cinta Melati. Menurut Nia Sihasale Zulkarnaen, “Sekarang waktunya pas. Film Alenia dibuat untuk semua umur. Paling cocok kalau ditayangkan selama liburan. 5 tahun belakangan jadwal liburan selalu bersamaan dengan bulan Ramadhan, maka kami menunda dulu. Karena Ramadhan orang pasti lebih fokus beribadah daripada ke bioskop. Setelah lebaran tahun lalu, kami memutuskan mulai bergerak lagi. Dari bulan Agustus sudah mempersiapkan produksi dengan cerita yang sebetulnya sudah kami punya sejak empat tahun lalu.”
Film ini terinspirasi dari ‘kisah kejadian nyata’ anak-anak di perbatasan NTT, ditulis oleh Jeremias Nyangoen, penulis skenario film “Denias”. Rencananya film ini akan menjadi awal ‘trilogi perbatasan’ yang nantinya juga akan membahas kehidupan perbatasan di Papua dan Kalimantan. Melalui film-film ini akan diperlihatkan kehidupan di perbatasan yang sekarang sudah jauh lebih baik dari di masa lalu.