TEMPO.CO, Jakarta -Aktor Fauzi Baadila menuturkan tak mudah menggarap film 212 The Power of Love. Berbagai kendala harus dilewati hingga akhirnya bisa dinikmati di layar bioskop.
Baca: Alasan Fauzi Baadila Jarang Muncul di Layar Lebar atau Televisi
Beberapa alasan dibeberkan Fauzi Baadila, mulai dari sulitnya mendapat izin syuting, pendanaan, hingga jatah layar bioskop yang minim, menjadi ujian yang harus dilewati. Tapi kondisi itu tak membuat Fauzi mundur terlibat di dalamnya.
"Ya semangat ghirah, semangat cinta persatuan, cinta agama, bela agama mungkin, itu yang bikin saya tegap bertahan. Mau saya tampang sialan dan peran saya sialan, saya tetap cinta sama keyakinan saya," ujar Fauzi Baadila di Kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.
Fauzi Baadila sadar, film ini masih belum sempurna mengingat kendala yang dilalui selama proses penggarapan. Namun setidaknya, ada pesan moral yang ingin disampaikan lewat film 212 The Power of Love.
"Pesan moralnya, kita di Islam itu orang-orang baik, enggak seperti yang disangka orang. Cuma peran saya (di film ini) saja yang enggak baik. Makanya pesan saya adalah bahwa peran saya itu jangan ditiru. Saya sering dipanggil setan di sini," ucap Fauzi Baadila.