TEMPO.CO, Jakarta -Film Danur 2: Maddah tengah mendominasi jaringan bioskop di Tanah Air. Film yang diangkat dari novel karya Risa Saraswati itu telah meraih 1,8 juta penonton pada akhir pekan ini.
Baca: Berniat Menonton Danur 2: Maddah? Simak Dulu Cuplikan Kisahnya
Dengan melambungnya jumlah penonton Danur 2: Maddah, lima hantu cilik yang menjadi sahabat Risa Saraswati ikut populer. Kelima hantu cilik itu Peter, William, Hendrick, Hans, dan Jhansen. Peter dan kawan-kawan, kata Risa, tidak peduli jumlah penonton Danur 2: Maddah.
"Peter dan kawan-kawan bahagia saat kisah hidup mereka ditonton banyak orang. Saat gala premiere kemarin misalnya, selain teman-teman saya ada juga beberapa setan lain yang ikut euforia. Mereka datang karena suasana gala premiere mendukung," kata Risa Saraswati dalam wawancara empat mata dengan tabloidbintang.com di Jakarta, pekan ini.
Gala premiere Danur 2: Maddah digelar di Epicentrum XXI Jakarta. Kala itu, lampu-lampu gedung bioskop dibuat remang-remang dan bunga sedap malam bertebaran di mana-mana. 
Risa Saraaswati. Tabloidbintang.com
Suasana ini, menurut Risa Saraswati, membuat makhluk tak kasat mata merasa nyaman. Apalagi lagu Boneka Abdi yang dipakai Risa untuk memanggil Peter dan kawan-kawan diputar berulang-ulang.
Risa mengatakan, tak hanya hantu Belanda, hantu lokal pun turut hadir. Sayangnya, hantu-hantu Indonesia ini hanya menyaksikan gala premiere dari luar gedung. "Yang sampai sekarang saya tidak habis pikir, mengapa ada sistem pengkastaan di masyarakat lelembut," tutur Risa.
Hantu-hantu keturunan Belanda merasa lebih eksklusif ketimbang hantu lokal. Malam itu, saat gala premiere Danur 2: Maddah, Risa melihat hantu lokal hanya berdiri di luar gedung. "Tidak masuk ke karpet merah," ujar Risa Saraswati.
