TEMPO.CO, Denpasar -PICA FEST yang ke-5 diadakan di area Gelanggang Olahraga (GOR) Ngurah Rai, Denpasar, pada 1-4 Maret 2018. Festival tersebut memadukan industri kreatif pakaian dan pentas musik.
Baca: Nonton Dilan 1990, Jokowi: Bisa Jadi Inspirasi Indusri Kreatif
"Ada macam-macam brand (merek) lokal Bali," kata Wakil Ketua Paradise Island Clothing Association (PICA), Yudistira Putra saat jumpa media di Denpasar, Senin, 26 Februari 2018.
Ada 54 merek lokal Bali yang akan ditawarkan di PICA FEST. Kemeriahan acara juga ditunjang oleh beberapa komunitas kreatif. Festival tersebut juga akan ada sesi bincang-bincang (talkshow) bersama para pelaku industri kreatif untuk para pengunjung. PICA FEST akan dibuka mulai pukul 10.00-22.00 Wita.
Grup musik yang akan memeriahkan festival tersebut di antaranya, yaitu Navicula, Scared of Bums dan Lolot. Adapun grup musik yang akan hadir dari luar Bali, yaitu Stars and Rabbits, Rocket Rockers, Killing Me Inside, dan Billfold.
Menurut vokalis Navicula Gede Robi Supriyanto PICA FEST bukan sekadar ajang hiburan. "Menurut saya (PICA) ini adalah sebuah gerakan yang sangat signifikan terhadap industri kreatif," ujarnya. Bagi Robi perkembangan industri pakaian berkaitan dengan musik.
Ia mencontohkan distribution outlet (distro) yang awalnya berkembang dengan pertumbuhan musik indie. Peran distro, kata Robi, tidak hanya untuk sekadar menyediakan produk pakaian tapi juga industri kreatif. "Distribusi musik, merchandise band, dari situlah berkembang," katanya.