TEMPO.CO, Washington— The Clinton Foundation sampai saat ini tidak memiliki rencana untuk mengembalikan uang sebesar USD 250 ribu, kontribusi yang telah dikeluarkan oleh Harvey Weinstein untuk organisasi itu. Faktanya, uang donasi itu telah digunakan untuk mendanai berbagai program amal.
“Kami adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk memberikan bantuan dan mengumpulkan uang untuk mereka yang membutuhkan. Donasi, dalam hal ini sudah termasuk untuk sumbangan, dan telah dihabiskan untuk memerangi obesitas dan HIV / AIDS, perubahan iklim, dan memberdayakan kaum perempuan. Kami tidak memiliki rencana untuk mengembalikannya," kata perwakilan yayasan tersebut sesuai yang dikutip Variety.
Perwakilan dari Clinton Foundation juga menyatakan bahwa kontribusi terakhir Weinstein adalah di tahun 2014 dan uangnya benar-benar telah digunakan seluruhnya untuk berbagai program amal.
Setelah merebaknya skandal Harvey Weinstein, beberapa senator dari partai demokratik dan tokoh partai lainnya telah mengumumkan bahwa mereka berkontribusi terhadap kontribusi yang disumbangkan Weinstein ke berbagai organisasi amal.
The Democratic National Committee mengatakan bahwa mereka menyumbakan USD 30 ribu kepada kelompok yang terpilih berdasarkan pemilihan Emily’s List, Emerge America dan Higher Heights, namun masih menghadapi seruan untuk menyumbangkan total kontribusi Weinstein selama bertahun-tahun, yang berjumlah sekitar USD 300 ribu.
Kontribusi Weinstein ini rasanya bukan angka yang fantastis dibandingkan dengan sumbangan dari organisasi lainnya yang masing-masing menyumbangkan USD 25 juta.
Berbagai organisasi itu diantaranya adalah Bill and Melinda Gates Foundation, the Clinton Giustra Enterprise Partnership (Kanada), Fred Eychaner and Alphawood Foundation, Frank Giustra and the Radcliffe Foundation, Nationale Postcode Loterij, the Children’s Investment Fund Foundation dan UNITAID.
Berbagai rganisasi itu mencantumkan sejumlah nama untuk penyumbang utamanya. Donald Trump juga tercatat sebagai penyumbang dengan total dana yang disumbangkan sama besarannya dengan Weinstein. Nama Donald Trump tercatat sebagai penyumbang sebelum pemilihannya menjadi Presiden Amerika Serikat.
Sebelumnya, Harvey Weinstein mengumpulkan uang untuk kampanye Hilary Clinton dan membantu mengatur acara penggalangan dana, termasuk sebuah acara gala bintang Teater St. James di Broadway pada bulan Oktober 2016. Saat Hillary Clinton mencoba maju dalam pemilihan presiden Amerika Serikat yang lalu, dia melangkah menjauh dari aktivitas yayasan amalnya.
JENNY WIRAHADI | VARIETY