Siapa Sastrawan yang Dianggap Fajar Baru Sastra Indonesia

Reporter

Senin, 8 Juni 2015 04:00 WIB

Penyair asal Australia, Omar Musa membacakan karya puisi berjudul "My Generation" dalam acara Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) 2012 di Benteng Rotterdam, Makassar, Sulsel, (13/6). ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO , Makassar : Makassar International Writers Festival (MIWF) setiap tahun selalu menghadirkan penulis-penulis dari bagian timur Indonesia. Tahun ini, sekitar 70 penulis mengirimkan karya mereka. Namun hanya tujuh orang yang terpilih. Mereka adalah Mardiant Sagian, Anastasia Fransiska Eka, Felix K. Nesi, Faisal Oddang, Wawan Kurniawan, Deasey Tirayoh, dan Erni Aladjai.

Kamis dua pekan lalu, mereka berkesempatan menuturkan kisah persentuhan mereka pertama kali dengan karya sastra. Penuturan tersebut mereka hadirkan dalam perhelatan Indonesian Program Voices from Eastern Indonesia, yang digelar di Chapel Fort Rotterdam.

Kisah dimulai dari Felix, yang mengatakan mulai berkenalan dengan dunia literasi saat duduk di bangku sekolah dasar. Ia bersekolah di seminari. Di sekolah itu, setiap anak akan mendapat ”hadiah” pukulan bagi mereka yang tidak membaca. ”Saat itu, saya belum menyadari pentingnya rajin membaca,” ujarnya.

Kini, lelaki asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini melanjutkan kuliah di Malang, Jawa Timur. Di kota ini, ia banyak menghabiskan waktu menjadi sastrawan jalanan. Kenangan akan masa kecil membuatnya banyak menulis soal latar daerahnya yang berpadang rumput, dan ini menjadi kekuatan tulisan Felix.

Masih dari NTT, Fransiska hadir dengan puisi-puisi tentang Ende, kota kelahiran dan tempat ia tumbuh serta berkembang, menghabiskan masa kecil hingga remajanya. Di Ende, menurut Fransiska, sastra masih dianggap milik orang biara, sehingga masyarakat menjadi tidak dekat dengan karya sastra. Namun ia tidak ingin hal-hal di sekitarnya itu berlalu begitu saja. Dorongan seperti inilah membuatnya memutuskan untuk menulis.

Seperti Fransiska, Deasey juga tak ingin melewatkan hal-hal begitu saja tanpa dituliskan. Ibu rumah tangga ini mulai menulis dari dapur, kasur, dan sumur. Sehabis melakukan pekerjaan rumah tangga, ia merasa punya waktu lowong. ”Ini sayang jika dilewatkan begitu saja,” ujar dia.

Mardiant Sagian sendiri mulai membaca dan menulis karya sastra saat duduk di sekolah menengah atas. Lelaki asal Pontianak, Kalimantan Barat, ini mulai berani menerbitkan buku berkat dorongan seorang dosen yang dekat dengannya. Sejak saat itu, ia terus menulis.

Namun cerita unik dituturkan Faisal Oddang, sosok yang tampak sangat dewasa melebihi umurnya. Di hadapan puluhan peserta, ia mengaku melahap bacaan-bacaan orang dewasa saat masih di bangku kelas 3 SD. ”Ketiadaan bacaan membuat saya melahap apa yang ada,” ujar lelaki asal Wajo, Sulawesi Selatan, ini.

Pada 2012, Faisal diundang ke MIWF sebagai “Sahabat dari Jauh”, sebuah program yang memilih lima siswa SMA untuk hadir dalam festival sastra tersebut. Acara ini membuat ia semakin dekat dengan dunia literasi. Setelah lulus SMA, ia mantap memilih melanjutkan pendidikan di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin.

Adapun Wawan Kurniawan mengatakan cukup lama berkecimpung dengan dunia tulis-menulis karena orang-orang terdekatnya sangat dekat dengan dunia literasi. Alumnus Jurusan Psikologi Universitas Negeri Makassar ini mengatakan pendidikan formal turut membantunya melahirkan tulisan-tulisan.

Daerah yang terpencil di Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, membuat Erni tidak memiliki akses yang memadai untuk mendekatkan diri dengan dunia literasi. Perkenalannya dengan sastra dan dunia tulis-menulis terjadi saat ia bertemu dengan M. Aan Mansyur di Bibblihonic. Ia juga menjamah dunia jurnalistik melalui penerbit kampus Identitas di Universitas Hasanuddin.

Agus Noor, penulis puisi dan prosa, menilai ketujuh penulis ini merupakan fajar baru sastra Indonesia. Menurut dia, karya mereka kaya akan unsur lokalitas yang dibungkus dengan cerita yang menarik.

Sedangkan kurator MIWF, Aslan Abidin, mengatakan para penulis ini punya model pengucapan sendiri. “Gagasan mereka sudah bagus dan mampu disampaikan secara estetik,” kata dia. Dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra di UNM ini mengatakan, jika ingin meningkatkan kualitas karya sastra mereka, para penulis ini perlu menggali detail ceritanya. Walhasil, karya sastra tidak akan pernah kehilangan pembaca. |

MUHCLIS ABDUH

Berita terkait

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis

Baca Selengkapnya

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX

Baca Selengkapnya

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.

Baca Selengkapnya