TEMPO.CO, Jakarta - Pemutaran film Senyap atau The Look of Silence di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang berjalan lancar, Rabu malam, 17 Desember 2014. Film karya Joshua Oppenheimer ini ditonton puluhan jurnalis, aktivis, dan mahasiswa. (Empat Lokasi Nonton Film Senyap di Yogya Digeruduk)
Ketua AJI Padang Yuafriza mengatakan diskusi dan menonton film ini digelar dalam rangka peringatan Hari Hak Asasi Manusia 10 Desember 2014. AJI bekerja sama dengan LBH Pers Padang dan komunitas Cinemama. "Bersyukur kegiatan ini berjalan lancar. Penonton sangat antusias," ujarnya.
Yuafriza mengaku prihatin atas pembatalan atau pembubaran penayangan film Senyap di beberapa daerah. Seperti di Yogyakarta, acara diskusi dan nonton film di kantor AJI Yogyakarta batal. (Jurnalis di Malang Kritisi Film Senyap)
"Tadi kami juga dapat informasi adanya pelarangan pemutaran film ini di UGM dan ISI Yogya. Padahal ini hak warga negara untuk berkumpul dan berekspresi," ujarnya. (Pemutaran Senyap di PMII Malang Dibubarkan Warga)
Yuafriza menambahkan, film ini menarik ditonton masyarakat. Sebab, ada fakta baru sejarah di negara ini. Khususnya tentang pembantaian massal tahun 1965 di Sumatera Utara. "Ini harus diketahui masyarakat untuk meluruskan sejarah," ujarnya. (Nonton Film Senyap di Solo Sempat Pindah Tempat)
Film ini bercerita tentang keluarga Adi Rukun yang mendapatkan informasi bagaimana dan siapa pembunuh kakaknya. Sebagai adik bungsu, Adi bertekad memecahkan belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan korban. Ia pun mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya. (Ormas Larang ISI Yogya Putar Film Senyap)
Anggota Lembaga Bantuan Hukum Pers Padang, Arif Padri, mengatakan penayangan film ini perdana di Kota Padang, Sumatera Barat. "Kita bersyukur diskusi dan nonton bareng film ini lancar. Tak ada ancaman," ujarnya. (Begini Pembubaran Nonton Film Senyap di AJI Yogya)