John Mayall Tampil Maksimal di Jakarta Blues Festival 2011
Minggu, 18 Desember 2011 11:05 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Tak berlebihan menyebut musisi multi-instrumen, John Mayall, dengan predikat 'tua-tua keladi'. Buktinya, saat tampil di malam puncak acara Jakarta Blues Festival 2011 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2011, laki-laki berusia 78 tahun tersebut masih terlihat maksimal untuk menghibur penontonnya.
Mengawali penampilannya sekitar pukul 22.30, John bersama rekan band-nya, Greg Rizab (bas), Jay Davenport (drum), dan Oli Brown (gitar), menggebrak penonton dengan lagu Another Man. Tata panggung sederhana sepertinya dilupakan penonton karena sosok maestro blues begitu melekat di sosok John. Ya, kedatangan laki-laki asal Inggris tersebut ke Jakarta merupakan impian semua penikmat musik blues di Indonesia.
Malam itu, John terlihat santai dengan hanya mengenakan kemeja hitam yang dipadu jins. Rambutnya, yang kini sudah total memutih dan dikuncir, seolah menjadi image baru John di era 90-an. Alhasil, tak sedikit yang ragu bahwa laki-laki enerjik di atas panggung itu ternyata sudah berada di angka 70 tahun ke atas.
Lagu All Your Love dengan ritme classic blues didaulat menjadi suguhan keduanya malam itu. Seketika, penonton terlihat khusyuk menikmati single yang populer pada era 60-an tersebut dengan sedikit menggoyangkan kepala. Nada demi nada sederhana yang dihasilkan, berakhir dengan decak kagum penonton dan tepuk tangan meriah.
Totalitas John memang begitu kentara pada malam itu. Saat membawakan lagu So Many Roads, vokalnya menggelegar kencang di venue dan nyaris sama saat ia membawakannya di usia muda. Di lagu tersebut, John juga memainkan keyboard. Ya, faktor usia bukan alasan John untuk tidak bersemangat dan maksimal menghibur penontonnya.
Hal serupa juga terlihat saat John membawakan lagu Parchman Farm. Di tengah lagu, instrumen lain berhenti, sementara John tengah nikmat meniup harmonikanya. Penonton yang mendengar, segera mengiringinya dengan tepuk tangan dan teriakan histeris.
Lagu-lagu selanjutnya adalah Congo Square, Nothing To Do With Love, dan Room To Move, yang diakhiri dengan sesi solo masing-masing personel. Di sesi itu, John juga mengenalkan siapa saja yang menemaninya di atas panggung, kemudian bergegas pergi meninggalkan penonton, yang menandai waktunya encore.
Sepertia biasa, pada momen itu biasanya penonton meminta sang artis untuk masuk panggung lagi. "We want more, we want more," teriak penonton berulang-ulang. Akhirnya, lagu Checking On My Baby menjadi suguhan perpisahan John dengan penontonnya. "Terima kasih, saya berharap bisa kembali ke sini lagi tahun depan," teriak John kepada penonton.
YAZIR FAROUK